Jumat 05 Apr 2019 13:26 WIB

Dompet Dhuafa Sediakan Klinik Apung Jangkau Warga Gili

Klinik apung ini akan memberikan fasilitas kesehatan di tujuh wilayah Lombok Barat.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Agus Yulianto
Pemkab Lombok Barat bersama Dompet Dhuafa dan Kimia Farma meresmikan operasional klinik apung di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, NTB, Kamis (4/4).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Pemkab Lombok Barat bersama Dompet Dhuafa dan Kimia Farma meresmikan operasional klinik apung di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, NTB, Kamis (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Dompet Dhuafa bersama Kimia Farma dan Rumah Cerdas sebagai Mitra Lokal bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat meluncurkan klinik apung. Klinik ini dimaksudkan untuk kemudahan akses kesehatan bagi masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil yang ada di Lombok Barat.

"Kita bekerja sama menyiapkan klinik apung untuk masyarakat NTB yang tidak terakses dengan program kesehatan," ujar General Manager Program Kesehatan Dompet Dhuafa Rosita Rivai saat peresmian klinik apung di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, NTB, Kamis (4/4).

Rosita menyampaikan, kesiapsiagaan masyarakat, selain di bidang kesehatan tentunya sangat dibutuhkan karena lokasi yang memang rawan bencana. Rosita melanjutkan, kawasan tangguh terpadu merupakan upaya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan mengingat jarak yang dibutuhkan untuk mencapainya cukup jauh. 

Rosita menambahkan, klinik apung merupakan salah satu model program pemberdayaan kesehatan yang dilakukan Dompet Dhuafa guna mendekatkan akses layananan kesehatan kepada masyarakat pesisir di NTB dan juga melakukan program-program kesehatan lainnya yang bersifat promotif preventif. Selain itu intervensi program lain seperti pendidikan, ekonomi, psikososial akan diberikan sehingga  intervensi secara komphensif bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat. 

Rosita menyebutkan, klinik apung ini akan memberikan fasilitas kesehatan di tujuh wilayah di Lombok Barat, meliputi 80 kepala keluarga (KK) di Dusun Telaga Lupi, Desa Tawun; 70 KK di Kampung Teluk Gok, Desa Tawun; 450 KK di Gili Gede; 300 jiwa di Gili Asahan, Desa Labuan Poh; 75 KK di Dusun Geresak, Desa Tawun Kurang; 200 KK di Dusun Bangko-Bangko, Desa Labuan Poh. 

"Melalui program kerja sama klinik apung, ke depannya dapat memberikan pemerataan pelayanan kesehatan yang meyeluruh," ucap Rosita. 

Direktur Program Dompet Dhuafa Bambang Suherman mengatakan, kapal motor yang disulap menjadi klinik apung merupakan inisiatif mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat Lombok Barat yang berada di pulau-pulau kecil atau gili. 

"Kami sangat berharap apa yang dihasilkan ini benar-benar bisa kita manfaatkan seoptimal mungkin untuk memastikan akan lebih banyak lagi fasilitas kesehatan yang bisa dihadirkan agar warga bisa menikmati layanan kesehatan," kata Bambang. 

Bambang menyampaikan, persoalan masyarakat terluar masih terletak pada sulitnya akses yang memadai, baik dari askes kesehatan hingga pendidikan. 

"Kalau masyarakat tidak mampu menjangkau, maka biarkan fasilitas kesehatan yang datang menghampiri mereka," ucap Bambang. 

Selain memberikan klinik apung, Dompet Dhuafa juga ingin memastikan masyarakat mempunyai pola hidup yang sehat dan melahirkan kader sehat.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement