REPUBLIKA.CO.ID, NEGAV -- Buldoser yang dikerahkan Israel menghancurkan perkampungan Badui al-Araqib yang terletak di Gurun Negav, Israel Selatan pada Kamis (4/3). Hal itu menjadi penghancuran desa yang ke-142 kalinya oleh Israel.
Berdasarkan laporan warga, buldoser yang dikawal para polisi Israel menghancurkan tempat tinggal dan tenda-tenda penduduk Desa al-Araqib. Hal itu membuat perempuan, anak-anak dan orang tua tak memiliki tempat berlindung.
“Penduduk desa mengatakan bahwa mereka bersikeras untuk tetap tinggal di desa mereka, dan mereka menambahkan akan terus membangun kembali desa mereka,” seperti dilansir Maan News pada Jum'at (5/4).
Penghancuran Desa al-Araqib dilakukan Israel dalam upaya untuk memaksa penduduk Badui pindah ke kota-kota yang telah ditetapkan pemerintah.
Sebagaimana 34 desa Badui lainnya yang tak dikenali pemerintah Israel, al -Araqib tidak menerima layanan apa pun dari pemerintah Israel. Desa itu pun terus-menerus mengalami ancaman pengusiran dan pembongkaran rumah.
Desa-desa tak dikenal ini didirikan di Negev setelah perang Arab-Israel sekitar 1948 yang menyusul pembentukan negara Israel. Ketika sekitar 750 ribu warga Palestina diusir secara paksa dari rumah mereka dan dijadikan pengungsi.
Saat ini desa-desa Badui belum diakui secara hukum oleh Israel. Penduduk desa pun hidup di bawah ancaman terus menerus dari pembongkaran dan pemindahan paksa.