REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 01 KH Ma'ruf melakukan kampanye terbuka di Lapangan Marzuki Mahdi, Bogor Barat, Kota Bogor, Jumat (5/4). Di acara ini, Kiai Ma'ruf menyampaikan tausiyah politiknya di hadapan ratusan pendukung dan relawan Jokowi-Ma'ruf dari partai Koalisi Indonesia Kerja.
Selesai acara, Kiai Ma'ruf pun turun dari panggung untuk menjalani sesi wawancara dengan para wartawan. Namun, saat akan melakukan wawancara, tiba-tiba datang seorang nenek mencegat Kiai Ma'ruf.
Nenek berkerudung merah itu muncul di antara Kiai Ma'ruf dan para wartawan dengan alasan ingin berfoto dengan Kiai Ma'ruf. Sesi wawancara pun ditunda lantaran si nenek memaksa untuk difoto.
Dia pun memberikan kamera digitalnya kepada seorang pengawal Kiai Maruf bernama Imran. "Masa nggak ngerti. Ini Ahok loh yang belikan," celetuk Suwanti mengeluh kepada Imran.
Baca juga, Ma'ruf Amin Merasa Heran dengan Amien Rais.
Saat Imran akan mengambil foto, ternyata kamera digital milik Suwanti kehabisan baterai sehingga keinginannya untuk berfoto dengan Kiai Ma'ruf tidak terwujud. Dia bersikeras untuk berfoto dengan Kiai Ma'ruf lantaran mengaku mendapat amanat dari Sunan Bonang. "Ini amanat kok," ucapnya.
Setelah usahanya untuk berfoto dengan Kiai Ma'ruf gagal, akhirnya Suwanti hanya menitipkan nomor telepon kepada Kiai Ma'ruf dengan harapan bisa dipanggil ke Istana Negara oleh Jokowi. "Ini nomor telepon saya, biar Pak Jokowi memanggil saya," kata Suwanti.
Usai memberikan nomor telpon kepada Kiai Ma'ruf, Suwanti pun pergi. Akhirnya Kiai Ma'ruf pun bisa melanjutkan sesi wawancaranya dengan para wartawan yang sejak tadi menunggu.