REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera mengungkapkan, kepolisian masih menggali informasi terkait kasus penemunan mayat dalam koper yang termutilasi di bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar.
Hingga kini, pihaknya sudah memeriksa 14 saksi terkait kasus tersebut. Salah satu saksi yang diperiksa adalah PNS di lingkungan Pemkab Nganjuk.
"Kita periksa 14 saksi sudah. Yang dari Nganjuk itu adalah salah satu pegawai di lingkungan Kabupaten Nganjuk. Ini teman dekatnya," kata Barung ditemui di Mapolda Jatim, Surabaya (5/4).
Terkait motif pembunuhan, kata Barung, Polda Jatim sebelumnya merangkaikan ada beberapa alternatif. Di antaranya terkait ekonomi, perampokan, dan asmara.
"Sekarang kita kerucutkan kembali dari 14 saksi yang sudah kita periksa kami berkeyakinan bahwa kami menghilangkan motif perampokan atau curasnya dan kami menghilangkan motif ekonomi dari kasus ini," ujar Barung.
Kasus tersebut, lanjut Barung, juga diduga tidak berkaitan dengan asmara. Menurutnya, ditemukan beberapa hal yang terus didalami penyidik berkaitan dengan orientasi seks yang berbeda dari lainnya.
Sebelumnya, warga Blitar digegerkan penemuan mayat dalam koper di antara semak-semak dekat sungai, tepatnya di bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Rabu (3/4). Koper warna hitam itu ditemukan pencari rumput di desa sekitar.