Jumat 05 Apr 2019 18:10 WIB

Cegah Banjir, Anies akan Kendalikan Volume Air Lewat Waduk

Pembangunan Waduk Ciawi dan Sukamahi bisa menjadi solusi di Jatipadang.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi banjir.
Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Ilustrasi banjir.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah berupaya mencegah banjir di ibu kota. Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, caranya dengan mengendalikan volume air yang masuk ke Jakarta melalui penahan seperti waduk, situ, maupun embung.

Untuk itu, ia berharap dua waduk yang sedang dibangun di Kabupaten Bogor segera rampung. "Dua di selatan sedang dalam proses penyelesaian Insya Allah bulan Desember akan selesai, di Kabupaten Bogor," ujar Anies di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (5/4).

Baca Juga

Ia menjelaskan, pembangunan Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi di Bogor itu dapat menjadi solusi dari banjir di Jatipadang, Jakarta Selatan yang terjadi baru-baru ini akibat tanggul jebol. Sehingga, kata dia, volume air yang mengalir ke tanggul Jatipadang akan menurun yang berimplikasi pada daya tahan tanggul akan lebih kuat.

Selama ini, menurut Anies, limpahan air dari selatan kerap tak tertampung di Kali Pulo dan mengakibatkan tanggul di Jatipadang jebol. Ia mengatakan, perlu adanya tempat-tempat pengendali volume air yang masuk ke ibu kota.

Ia mengatakan, Dinas Sumber Daya Air (SDA) sedang membahas pengendalian volume air yang masuk ke Jakarta. Salah satunya yang sudah dikerjakan ialah mengendalikan debit air di Situ Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Anies mengatakan, ketika hujan deras di ibu kota maka air akan dialihkan terlebih dahulu ke Situ Babakan. Ditambah dengan pembuatan terusan air atau sodetan antara aliran sungai tengah dan Situ Babakan yang dapat mengurangi aliran air ke Kali Pulo.

Sehingga, lanjut Anies, debit air dari arah Depok ke Jakarta bisa lebih terkendali. Menurut dia, banjir akan terus berulang jika tidak mengendalikan volume air yang masuk ke Jakarta. Sementara, pelebaran sungai tak cukup mencegah banjir.

"Kalaupun sungai itu dilebarkan selama volume air dari Depok tidak dikendalikan akan selalu muncul masalah karena problemnya bukan semata-mata soal pelebarang sungai tapi soal volume air yg tidak terkendali," kata Anies.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement