REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi menemukan surat suara pemilihan presiden (pilpres) rusak sebanyak 2.254 lembar. Kerusakan sebanyak itu diketahui setelah proses pelipatan surat suara diselesaikan pada Senin (4/4). Saat ini, waktu menjelang hari H pencoblosan hanya tertinggal 11 hari lagi.
Ketua KPU Kota Bekasi Nurul Sumarheni mengatakan, kerusakan itu berasal dari pabrik percetakan surat suara. Karena mayoritas surat suara yang rusak itu karena ada bercak tinta dengan diameter besar.
"Yang paling banyak mengalami kerusakan itu surat suara Pilpres ada 2.254. Kerusakan seperti sobek, terlipat, hingga ada lubang pada surat suara, itu semua juga kita pisahkan karena masuk kategori tidak layak " kata Nurul di kantor KPU Kota Bekasi, Jumat (5/4).
Selain jenis surat suara pilpres, pihaknya juga mendapati 635 lembar surat suara DPD yang rusak. DPR-RI sebanyak 580 lembar, DPRD Provinsi sebanyak 513 lembar dan DPRD Kota Bekasi sebanyak 772 lembar.
Surat suara yang diterima KPU Kota Bekasi berasal dari dua percetakan, yakni dari PT Gramedia untuk surat suara DPD, DPRI, DPRD Provinsi dan DPRD Kota Bekasi. Sedangkan untuk surat saura Pilpres dicetak oleh PT Pura Barutama di Kudus.
Mengatasi masalah ini, KPU Kota Bekasi telah berkordinasi dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bekasi. "Kita buat BA (Berita Acara) yang nantinya kita kirim ke KPU RI, kalau dari jadwal sebelum tanggal 7 April 2019 surat suara pengganti sudah dikirim kembali ke kita dari percetakan," jelas dia.
Untuk pendistribusian surat suara, Nurul menargetkan pada 10 April harus sudah bisa dilaksanakan. Oleh karena itu pihaknya bekerja cepat dan memastikan semua surat suara aman selama proses pendistribusian.
“Surat suara yang kita masukkan kita bungkus plastik, lalu ketika sudah terseting dengan perlengkapan pencoblisan dan di masukkan ke kotak, kotaknya itu kita lapisin plastik lagi biar aman," jelas dia.