Jumat 05 Apr 2019 20:45 WIB

Wisman Empat Negara Sembahyang Cheng Beng di Pangkalpinang

Cheng Beng merupakan ritual sembahyang untuk mendoakan leluhur.

Ritual Cheng Beng. (Ilustrasi)
Foto: blogspot
Ritual Cheng Beng. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Wisatawan keturunan Tionghoa dari Hong Kong, China, Singapura, dan Australia menggelar ritual sembahyang Cheng Beng di Pekuburan Sentosa Kota Pangkalpinang. Mereka mengingat dan mendoakan leluhurnya yang dikuburkan di kompleks pekuburan terbesar di Asia Tenggara tersebut.

"Warga negara asing tersebut sengaja datang untuk menggelar sembahyang Cheng Beng atau sembahyang kubur," kata Wakil Ketua Yayasan Sentosa Pangkalpinang Apin di Pangkalpinang, Jumat.

Baca Juga

Bagi masyarakat keturunan Tionghoa, menurut Apin, sembahyang Cheng Beng merupakan ritual utama untuk mendoakan para leluhur, orang tua yang telah berjasa terhadap kehidupannya. Ia menjelaskan bahwa Jumat merupakan hari terakhir atau puncak sembahyang Cheng Beng sehingga masyarakat keturunan Tionghoa dari dalam dan luar negeri datang hingga memadati kompleks pekuburan itu.

"Orang China, Hongkong, Singapura, Australia dan seluruh masyarakat Tionghoa di Indonesia datang ke sini karena leluhur mereka dikuburkan di Pekuburan Sentosa," ujar dia.

Kompleks Pekuburan Sentosa terletak di Jalan Bukit Abadi, sisi timur Jalan Soekarno-Hatta Pangkalpinang. Masyarakat Bangka menyebutnya dengan Ngicung. Posisi kompleks makam memanjang dari utara ke selatan dengan luas seluruhnya 199.450 meter persegi.

Luas awal makam sekitar 25,2 hektare, namun pada 7 Juli 1981 ada bagian kompleks makam, sekitar 5,6 hektare, diserahkan ke Pemerintah Kota Pangkalpinang untuk pembangunan beberapa kantor dan rumah sakit. "Sampai sekarang kompleks makam ini masih berfungsi dan terawat dengan baik yang jumlahnya sekitar 12.950 makam," kata dia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement