Sabtu 06 Apr 2019 13:26 WIB

Satu WNI Meninggal Saat Proses Pembebasan di Filipina

Korban meninggal akibat tenggelam setelah kabur dari penyanderaan di Filipina Selatan

Rep: Fergi Nadira/ Red: Ani Nursalikah
Gedung Pancasila yang terletak di Kementerian Luar Negeri, Jakarta
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Gedung Pancasila yang terletak di Kementerian Luar Negeri, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak satu Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok bersenjata di Filipina Selatan meninggal dunia pada Jumat (5/4) pukul 18.00 waktu setempat. WNI atas nama Hariadin meninggal dunia di perairan Pulau Simisa, Provinsi Sulu, Filipina Selatan akibat tenggelam di laut setelah terbebas dari penyanderaan.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dalam sebuah pernyataan mengatakan, Hariadin bersama WNI sandera lainnya atas nama Heri Ardiansyah berupaya kabur dengan berenang ke Pulau Bangalao. Mereka menghindari serangan kelompok bersenjata Filipina. Heri Ardiansyah dapat diselamatkan.

Baca Juga

"Pemerintah Indonesia menyampaikan ungkapan duka cita mendalam kepada keluarga almarhum Hariadi. Kami telah berkomunikasi dengan keluarga kedua WNI di Wakatobi, Sulawesi Tenggara dan di Sandakan, Malaysia guna mengabarkan peristiwa tersebut," ujar Juru Bicara (Jubir) Kemenlu Indonesia Arrmanatha Nasir dalam pernyataannya, Sabtu (5/4).

Arrmanatha mengatakan, jenazah Hariadin dan korban selamat Heri akan tiba di pangkalan militer Westmincom di Zamboanga City untuk diserahterimakan kepada wakil Pemerintah Indonesia. "Selanjutnya Pemerintah Indonesia akan melakulan proses pemulangan ke Indonesia pada kesempatan pertama," ujar Arrmanatha.