REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pasukan keamanan Filipina menemukan dua warga Indonesia yang pernah dibawa kelompok militan di negara itu empat bulan lalu, Jumat (5/4). Mereka diidentifikasi sebagai Heri Ardiansyah (19 tahun) dan Hariadin (45).
Dilaporkan The Strait Times, keduanya diselamatkan oleh unit marinir Filipina yang sedang mengejar anggota kelompok militan setelah serangan di Simisa, pulau di Provinsi Sulu. Mereka dilaporkan mencoba berenang ke laut saat bentrokan terjadi.
Namun, dalam sebuah laporan disebut hanya Heri yang berhasil diselamatkan. Hariadin tewas tenggelam. Juru bicara komando militer di Mindanao Barat, Filipina, Gerry Besana mengatakan kedua warga Indonesia itu ditembak oleh kelompok militan saat berusaha melarikan diri sehari sebelum pertempuran terjadi, Kamis (4/4).
Kementerian Luar Negeri Indonesia memberi konfirmasi warga Indonesia tewas karena terjebak dalam sebuah baku tembak. Saat itu, korban sedang mencoba melarikan diri.
“Dia berada dalam posisi dikelilingi tentara dan kelompok militan. Dia panik dan melarikan diri,” ujar Direktur PWNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal.
Heri dan Hariadin diketahui diculik oleh kelompok Abu Sayyaf pada 5 Desember 2018. Saat itu, keduanya berada di dalam kapal yang melaju di perairan lepas Sabah.
Dalam sebuah video, keduanya terlihat begitu memprihatinkan dan meminta pertolongan. Bahkan, terlihat pisau yang diacungkan di dekat leher Heri dan Hariadin.
Abu Sayyaf yang terkait dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menjadi kelompok militan yang memanfaatkan situasi tidak stabil di Mindanao, pulau selatan Filipina. Mereka kerap melakukan aksi penculikan dan pembajakan untuk meminta uang tebusan hingga puluhan juta dolar.