Sabtu 06 Apr 2019 15:36 WIB

Boeing Kurangi Produksi Pesawat Model 737

Produksi akan turun dari 52 pesawat sebulan menjadi 42 dari pertengahan April.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Gita Amanda
Pekerja merakit Boeing 737 MAX 8 di fasilitas perakitan pesawat di Washington, Amerika Serikat.
Foto: AP Photo/Ted S. Warren
Pekerja merakit Boeing 737 MAX 8 di fasilitas perakitan pesawat di Washington, Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Boeing untuk sementara waktu memangkas produksi pesawat terlarisnya, Boeing 737, menyusul kecelakaan di Ethiopia dan Indonesia. Produksi akan turun dari 52 pesawat sebulan menjadi 42 dari pertengahan April.

Dilansir di BBC News, Sabtu (6/4), disebutkan, keputusan itu merupakan tanggapan terhadap penghentian pengiriman 737 MAX8, tipe pesawat yang terlibat dalam dua kecelakaan. Pesawat saat ini dikandangkan karena temuan awal menunjukkan sistem anti-stall mengalami kesalahan.

Baca Juga

Ethiopian Airlines 737 Max jatuh hanya beberapa menit setelah lepas landas dari Addis Ababa pada bulan Maret, menewaskan semua 157 orang di dalamnya. Jenis yang sama diterbangkan oleh maskapai Indonesia Lion Air, yang jatuh ke laut Jawa lima bulan sebelumnya, tak lama setelah lepas landas dari Jakarta. Kecelakaan itu merenggut nyawa 189 orang.

Dalam kedua kasus, temuan awal menunjukkan pilot kesulitan menggunakan sistem anti-stall, yang dikenal sebagai MCAS, yang menyebabkan hidung pesawat mengarah ke bawah berulang kali.