REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01 KH Maruf Amin soal viralnya video hoaks yang menyebut server Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah disetting agar memenangkan dirinya dan Jokowi. Kiai Maruf meminta agar pihak kepolisian menelusuri video hoaks tersebut.
Apalagi, Ia mengatakan video tersebut diduga direkam di rumah mantan Bupati Serang, Taufik Nuriman di kawasan Ciracas, Serang, Banten. "Saya baca di koran begitu (direkam di Banten), makanya harus ditelusuri. Kenapa di Banten? kenapa itu kan kita baru tahu bahwa ada pertemuan di Banten dan memunculkan itu, ya diusut aja terus," ujarnya usai menghadiri acara silaturrahim akbar di Pondok Pesantren Atthahiriyyah, Pelamunan, Serang, Banten, Sabtu (6/4).
Kiai Maruf mendukung langkah cepat KPU yang telah melaporkan video tersebut ke Bareskrim Polri. Sebab, diduga ada pihak yang sengaja menimbulkan kegaduhan dan mendelegitimasi Pemilu.
"Kita serahkan prosesnya. Kan KPU sudah melaporkan, diproses saja nanti siapa yang menskenariokan, siapa supaya itu timbul kegaduhan, seperti ada mendelegitimasi. Kan itu tidak main-main itu bisa memancing suasana tidak bagus karena itu harus diproses secara tepat," kata Kiai Maruf.
Seperti diketahui, sebuah video viral menyebut bahwa server KPU telah disetting untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf. KPU pun langsung melaporkan video yang diunggah tiga akun media sosial ke Bareskrim Polri pada Kamis (4/4) lalu. Dalam video itu terlihat seorang pria sedang memaparkan materi di depan sejumlah orang dalam rapat tertutup.
Pria itu mengatakan bahwa capres 01 sudah diamankan di angka 57 persen. Pria itu mengatakan "Yang terakhir di KPU saya bulan januari ke singapura karena ada kebocoran data. 01 sudah membuat angka 57 persen. Allah maha segalanya. Server yg dibangun 7 lapis bocor. Salah satunya bocor. Kita berusaha menetralkan. Tapi data itu masih invalid. Maka tadi saya bicara dengan Pak Alfrian ini harus dituntaskan sebelum final 17 April,".