Sabtu 06 Apr 2019 17:05 WIB

Rumah Sudah Jadi, Korban Gempa Lombok Mengaku Tenang

Warga membangun rumah tahan gempa dengan didampingi fasilitator.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Ani Nursalikah
Kondisi rumah tahan gempa yang sudah jadi dan sedang dalam pembangunan di Desa Teratak, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Sabtu (6/4).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Kondisi rumah tahan gempa yang sudah jadi dan sedang dalam pembangunan di Desa Teratak, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Sabtu (6/4).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Satriawan sudah tampak tenang. Rumahnya yang hancur akibat gempa pada tahun lalu kini sudah terbangun kembali dengan desain rumah tahan gempa (RTG) jenis rumah instan konvensional.

Pria berusia 36 tahun itu sudah menempati rumah barunya bersama istri dan dua anaknya sejak Februari lalu. Sebelumnya, warga Dusun Montong Dao, Desa Teratak, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut, tinggal di tenda selama berbulan-bulan karena rumahnya sudah rata dengan tanah.

Baca Juga

"Alhamdulillah, sekarang tenang karena sudah kembali ke rumah," ujar Sastriawan di sela-sela kunjungan Wapres Jusuf Kalla ke desanya, Sabtu (6/4).

photo
Kondisi rumah tahan gempa yang sudah jadi dan sedang dalam pembangunan di Desa Teratak, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Sabtu (6/4).

Satriawan menyampaikan, gempa yang kembali melanda Lombok pada Ahad (17/3) tidak berdampak pada kondisi rumah barunya. "Alhamdulillah gempa kemarin tidak ada rusak, retak-retak saja tidak ada," kata Satriawan.

Satriawan memilih rumah instan konvensional karena memberi sedikit kebebasan bagi dirinya untuk membangun rumah sendiri. Sebagai tukang, Sastriawan memilih membangun rumahnya sendiri dengan dibantu fasilitator dari Kementerian PUPR agar rumah yang dibangun memenuhi kaidah tahan gempa.

"Kebetulan rata-rata warga di sini tukang, jadi kita sendiri yang kerjakan dan ada fasilitator yang selalu mendampingi," ucap Satriawan.

photo
Kondisi rumah tahan gempa yang sudah jadi dan sedang dalam pembangunan di Desa Teratak, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Sabtu (6/4).

Satriawan menyebutkan perbedaan kondisi rumah lama dan rumah baru yang dia miliki. Kata dia, rumah lama miliknya tidak memiliki struktur yang memadai untuk tahan gempa sehingga membuat kerusakan parah saat gempa melanda.

"Dari struktur bangunan, kalau rumah yang kemarin itu jujur saja asal susun bata dan jadi rumah, kalau yang sekarang ada fasilitator jadi kita diberitahu bangunan yang tahan gempa seperti apa," kata Satriawan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement