Sabtu 06 Apr 2019 19:25 WIB

Hujan Lebat Diperkirakan Turun, Ribuan Warga Iran Mengungsi

Banjir melanda 23 provinsi di Iran.

Rep: Umi Soliha/ Red: Ani Nursalikah
Banjir melanda Kota Khorramabad di provinsi barat Lorestan, Iran, Senin (1/4).
Foto: AP Photo/Erfan Keshvari/ISNA
Banjir melanda Kota Khorramabad di provinsi barat Lorestan, Iran, Senin (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Prakiraan cuaca melaporkan kemungkinan hujan lebat akan melanda provinsi barat daya Iran, Sabtu (6/4). Untuk meminimalisasi banjir, para petugas mengeluarkan air dari bendungan-bendungan utama.

Pihak berwenang pun mengungsikan perempuan dan anak-anak ke daerah yang lebih aman. Para laki-laki diminta tinggal dan membantu upaya pencegahan banjir.

Baca Juga

BBC melaporkan, Sabtu (6/4), pihak berwenang mengatakan dalam beberapa pekan terakhir banyak derah yang terendam banjir. Banjir sampai saat ini telah memakan 70 korban jiwa. Tidak hanya itu, masih ada beberapa kota-kota seperti Susangerd, dengan populasi 50 ribu jiwa terancam terjangan banjir.

“Kota Susangerd dan sekitar lima desa lain di provinsi Khuzestan akan dievakuasi pada Sabtu (6/4). Sekitar 70 desa telah dievakuasi dalam sepekan terakhir,” kata Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif

Perusahaan-perusahaan energi di wilayah yang kaya minyak telah membantu upaya bantuan dengan menggunakan pompa untuk mengalirkan air di bendungan-bendungan. Hujan lebat mulai melanda di 23 provinsi yang mencakup 1.900 kota dan desa di Iran pada Selasa (19/3).

Ribuan jalan, jembatan, dan bangunan hancur dan sejauh ini. Sebanyak 86 ribu orang tinggal di pengungsian.

Akibat sanksi AS terhadap Iran dibidang energi dan perbankan, Iran mengalami krisis anggaran. Melihat kondisi tersebut, badan-badan bantuan berjuang mengatasi krisis yang tengah dialami Iran. 

Zarif mengatakan, sanksi  itu diberlakukan kembali setelah Presiden Donald Trump menarik diri dari perjanjian nuklir Iran tahun lalu. Sanksi tersebut telah menghambat upaya bantuan dan menyebabkan kekurangan helikopter penyelamat.

"Ini bukan hanya perang ekonomi, ini adalah terorisme ekonomi," kata  Zarif.

Pemerintah Iran berjanji, masyarakat yang terkena dampak banji, terutama petani akan diberi kompensasi atas kerugian mereka. Kepala Garda Revolusi Iran mengatakan, para petugas mengerahkan semua kekuatan untuk memulihkan kerusakan.

Pakar lingkungan menilai deforestasi adalah salah satu penyebab utama banjir dalam beberapa tahun terakhir di Iran. Menurut Organisasi Sumber Daya Alam dan Kehutanan Iran, deforestasi yang meluas dan tidak diatur telah menghancurkan sekitar setengah dari hutan utara Iran, daerah di mana banjir besar telah terjadi. Menurut organisasi tersebut, kawasan hutan utara telah berkurang dari 3,6 juta menjadi 1,8 juta hektare selama 40 tahun terakhir.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement