Sabtu 06 Apr 2019 20:16 WIB

Indonesia Gagal Bawa Gelar dari Malaysia Open 2019

Dua wakil Indonesia yang tersisa takluk dari lawan-lawannya pada babak semifinal.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Bayu Hermawan
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Foto: DOK PBSI
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Indonesia gagal membawa satupun gelar dari Malaysia Open 2019 yang berlangsung dari 2-7 April, di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia. Hal itu setelah dua wakil Indonesia yang tersisa, tunggal putra Jonatan Christe dan pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto takluk dari lawannya pada babak semifinal, Sabtu (6/4).

Jonatan harus melakoni pertandingan tiga game saat dikalahkan pemain tunggal Cina, Chen Long, 21-12,10-21, 15-21. Jojo, sapaan akrab Jonatan Christie sesungguhnya tampil perkasa pada game pertama.  Peraih medali emas Asian Games 2018 ini membuat Chen Long tak berkutik dan memenangkan game pertama dengan skor jauh 21-12.

Namun, penampilan apik Jojo di game pertama tak berlanjut pada game kedua dan ketiga. Pada game kedua, Chen Long mendikte permainan Jojo hingga mampu menyelesaikan pertandingan dengan angka 10-21 untuk kemenangan Chen Long. Jojo sempat memberikan perlawanan pada game penentuan. Di awal game, Jojo menempel ketat angka Chen Long hingga 10-10. Namun, kesalahan yang sering dilakukan Jojo serta tekanan yang semakin meningkat membuat Chen Long menyelesaikan game ketiga 15-21.

Kekalahan ini membuat Jojo tak pernah menang atas Chen selama tujuh kali pertemuannya sejak pertama kali berhadapan di Piala Sudirman 2015. Jojo pun mengakui bahwa melawan Chen bukan sesuatu yang tidak mudah. "Sudah saya perkirakan kalau berhadapan dengan Chen Long tidak akan mudah. Head to head saya juga ketinggalan jauh. Tapi saya sudah mencoba melakukan yang terbaik," ujar Jonatan, dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (6/4).

Jojo mengatakan, dirinya memang bermain cukup baik pada game pertama meskipun dalam keadaan kalah angin. Sementara kesalahan yang sering dilakukan Chen membawa keberuntungan bagi Jojo. Ketika pindah tempat dan menang angin, lanjutnya, Chen lebih baik dalam pola bertahan. Bagi, Jojo, faktor angin cukup mengganggu sedikit strokenya. Oleh karena itu, katanya, beberapa kali terjadi unforced error ditambah dirinya yang terlalu terburu-buru.

"Tapi sejauh ini, secara keseluruhan saya sudah cukup puas dengan permainan saya, meskipun hasilnya belum maksimal," kata Jojo.

Jojo mengungkapkan bahwa Chen mulai lebih percaya diri ketika berhadapan dengan dirinya. Selain itu, Chen juga jauh lebih tenang dibandingkan tunggal putra asal Denmark, Viktor Axelsen. Dia mencontohkan, ketika dirinya bermain cepat, Chen mampu mengimbanginya. Sebab itu, beberapa kali serangannya mampu Chen patahkan.

Kegagalan Jojo berlanjut terhadap pasangan ganda putra Indonesia,Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Pasangan ini harus mengakui ketangguhan  ganda putra Jepang,Takeshi Kamura/Keigo Sonoda dua game langsung, 21-13,22-20. Pasangan Jepang sudah mengambil inisiatif menyerang sejak game pertama. Ganda putra berperingkat lima dunia itu tampil menekan pasangan Indonesia.

Fajar/Rian sempat mengimbangi permainan Taksehi/Sonoda. Namun pertahanan mereka sulit ditembus. Pasangan Jepang tersebut semakin percaya hingga merebut game pertama 21-13.

Pada game kedua, Fajar/Rian memberikan perlawanan sengit kepada Taksehi/Sonoda. Saling menyamakan angka terjadi pada game ini hingga akhir pertandingan.  Beberapa kali Fajar/Rian melakukan serangan bertubi-tubi namun, kedisiplinan dalam bertahan pasangan Jepang membuat sulit untuk matikan.

Justru sebaliknya, Fajar/Rian tak mampu menahan serangan keras dari mereka. Pasangan Jepang akhirnya mampu mengakhiri perlawanan Fajar/Rian dengan skor 22-20. Fajar Alfian mengakui di lapangan pasangan Jepang melakukan tekanan kuat dan tidak bisa diimbangi. Selain itu, mereka juga mempunyai power yang kencang sehingga mengakibatkan Fajar/Rian kesulitan keluar dari tekanan.

"Hari ini drive-drive kami agak naik, karena tekanan mereka sangat kencang sekali. Jadi kami pengembaliannya banyak bola naik. Kalau kemarin kami tenaganya masih segar, terus untuk adu drive juga masih bisa membanting-banting," ujar Fajar.

Usai Malaysia Open, Fajar/Rian akan terlebih dahulu recovery sebelum berlaga di Singapore Open 2019 yang akan berlangsung 9-14 April. Fajar/Rian berharap penampilannya di Singapore Open bisa lebih baik daripada sekarang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement