Sabtu 06 Apr 2019 23:10 WIB

Tantangan Umat Islam di Bulgaria

Muslim Bulgaria mengimbau agar umat Islam tak terprovokasi Islamofobia.

Red: Agung Sasongko
Muslim Bulgaria
Muslim Bulgaria

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Jumat, 20 Mei 2001, umat Islam yang sedang menunaikan ibadah shalat Jumat di Masjid Agung Banya Bashi, Sofia, diserang dengan lemparan batu oleh  pendukung Partai Ataka, yang dikenal sangat anti-Islam.

Puluhan umat Islam terluka akibat lemparan batu dari gerombolan anti-Islam. Sejumlah jamaah juga dipukuli. Tak hanya itu, aksi brutal pendukung partai yang anti-Islam itu juga membakar sajadah yang digunakan jamaah yang shalat Jumat di pelataran masjid.

Umat Islam di Bulgaria pun mengecam aksi brutal itu. Wali Kota Sofia waktu, Yordanka Fandukova, mengingatkan agar setiap warganya untuk menaati hukum dan aturan yang berlaku. Islam adalah agama yang diakui dan dilindungi oleh konstitusi Bulgaria, cetusnya.

Meski begitu, kalangan Islam menilai pemerintah lamban merespons aksi penyerangan terhadap kaum Muslim itu. Sepekan setelah aksi penyerangan, parlemen Bulgaria mengutuk aksi brutal pendukung Partai Ataka yang menyerang umat Islam ketika shalat di luar masjid.