Ahad 07 Apr 2019 08:02 WIB

Ebiet G Ade Rilis Ulang Untuk Kita Renungkan

Lagu Untuk Kita Renungkan dibuat Ebiet berkolaborasi dengan Adera.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
 Musisi Ebiet G Ade
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Musisi Ebiet G Ade

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ebiet G. Ade telah lama absen dari industri musik Indonesia sejak terakhir merilis album Serenade pada 2013. Kali ini, penyanyi itu kembali merilis ulang lagu terkenalnya berjudul "Untuk Kita Renungkan" dengan berkolaborasi dengan anaknya Adera.

Lagu tersebut pertama kali dirilis tahun 1982, dengan tema yang terinspirasi dari bencana Gunung Galungung. Melalui lagu itu, penyanyi senior ini mencoba mengingatkan sesama manusia agar merenungkan dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

Tema besar tersebut, ternyata masih relevan meski telah berselang berpuluh-puluh tahun. Ebiet pun kembali merilis lagu tersebut untuk kembali mengingatkan masyarakat atas kondisi Indonesia saat ini.

Ebiet melihat, lagu ini bisa mengajak pendengarnya melakukan kebaikan dan melupakan perbedaan-perbedaan yang sering kali menjadi alasan untuk bertengkar. Tugasnya sebagai salah satu anggota masyarakat dan kebetulan memiliki lagu ini, dia mencoba mengangkatnya kembali.

"Pilihan lagu ini juga ada relevansinya dengan menjelang pemilu dan untuk NKRI damai serta tercapau sebagai ajakan sosial," kata pria yang sudah berusia 64 tahun itu.

Untuk membawakan kesegaran dalam penggarapan lagu lawas tersebut, Ebiet pun menggandeng Adera. Di samping pertimbangan sebagai anak, Adera merupakan penyanyi yang suara dan musiknya bisa diterima oleh telingan anak muda saat ini.

Tidak bisa dipungkiri, Ebiet mengakui, namanya saat ini sudah tidak banyak dikenal oleh anak muda. Dia menyadari masa emasnya telah redup, dan menggandengan Adera memberikan warna baru dan diharapkan bisa menyaasar telinga baru untuk lagu-lagunya.

"Lagu ini kan memang masa tugasnya lama, cuma memang sudah waktunya regenerasi, dan momentumnya tepat," kata penyanyi "Titip Rindu Buat Ayah" itu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement