REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan massa pendukung capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno mengikuti kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Ahad (7/4). Tak hanya warga Jakarta, massa yang hadir juga berasal dari luar Ibu Kota, salah satunya Tegal, Jawa Tengah.
Mereka adalah Fahmi (33), Ori (35), dan Hadi (35) yang berangkat dari rumahnya di Desa Harjawinangun, Balapulang Sabtu (6/4) sore. Ketiganya berangkat menggunakan sepeda motor dan tiba di GBK pada Ahad pukul 05.00 WIB.
"Karena ini dari wujud kecintaan kita sama calon presiden," kata Fahmi kepada Republika.co.id usai kampanye akbar berakhir.
Ia menceritakan, kendati di jalan ia mengalami ban motor bocor, hujan deras, tetapi tak menyurutkan niatnya untuk mendatangi kampanye akbar di Jakarta. Padahal, ia juga hadir saat kampanye terbuka Prabowo di Kota Tegal Senin (1/4) lalu.
Fahmi mengatakan, ia bersyukur bisa menjadi bagian dari kampanye akbar Prabowo-Sandi menuju hari pencoblosan pada 17 April 2019 mendatang. Mereka bisa duduk di area tribun SUGBK menyaksikan capres-cawapres dan beberapa tokoh berorasi di depan massa.
"Semoga saja dengan presiden yang baru orang-orang kayak kita ini mendapat hak-haknya," kata dia.
Hadi menambahkan, hal yang paling ia ingat adalah perkataan Prabowo tentang harapan keadilan. Menurut dia, memang saat ini ketimpangan keadilan terjadi di Tanah Air. Selain itu, pribumi tak mendapatkan hak-haknya sebagai warga negara.
"Harapan keadilan, kata Prabowo sekarang vulgar keadilan dipertontonkan. Pelecehan terhadap pribumi juga," kata Hadi.
Sementara itu, Ori mengatakan, akan segera pulang ke Tegal setelah lalu lintas mulai longgar. Sebab, kata dia, ketika tiba di Jakarta jalanan sekitar GBK padat dan macet. Menurutnya, hal itu menunjukkan banyaknya massa yang menghadiri kampanye.
Dalam orasinya, calon presiden 02, Prabowo Subianto mengatakan, hak rakyat harus ditegakkan. "Hak-hak rakyat diinjak-injak," tutur Prabowo di hadapan pendukungnya.
Hak yang dimaksud oleh pria kelahiran 17 Oktober 1951 itu adalah soal kebebasan berbicara. Prabowo menyebutkan, hak kebebasan berbicara dijamin oleh undang-undang dasar.
"Kiai ulama dikejar-kejar. Anak-anak ditangkap. Padahal mereka hanya berbicara, ditangkap," katanya.
Selain itu, ia juga menyinggung masalah hak atas penghidupan yang layak. Prabowo kecewa dengan peristiwa rakyat bunuh diri akibat tidak mampu menghidupi keluarganya.
Selanjutnya, mantan danjen Kopassus itu juga sempat menyinggung masalah hak air bersih. Menurutnya negara harus memberikan hak atas air bersih kepada seluruh rakyatnya. "Republik apa yang tidak bisa beri air bersih untuk rakyatnya," kata Prabowo.
Di sisi lain, capres 02 itu juga mengatakan, usianya sudah menginjak saya 68 tahun. Ia mengaku, Allah sudah memberikan banyak kesempatan kepadanya.
Oleh karena itu, ia bertekad mengabdikan dirinya untuk kesejahteraan Rakyat Indonesia. "Kebahagiaan saya jika kekayaan Bangsa Indonesia kembali ke rakyat," ucap Prabowo.
Capres 02 itu memberikan pidato selama hampir 1 jam. Dimulai dari pukul 08.00-09.00 WIB.