REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Perdagangan mulai memperketat pengawasan ketersediaan pasokan serta harga barang pokok menjelang masuknya bulan Ramadhan tahun ini. Pemerintah juga menyiapkan langkah penetrasi pasar menjelang puncak Hari Raya Idul Fitri pada Mei mendatang.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Tjahya Widayanti mengatakan, harga pangan pada periode Ramadhan beberapa tahun terakhir cukup terkendali dan dapat dikatakan stabil. Hal itu tergambar dari inflasi kelompok bahan pangan yang cenderung turun sejak 2014-2018.
“Namun, beberapa waktu ke depan dalam menghadapi Ramdhan dan Hari Raya Idul Fitru 2019, masih terdapat potensi terjadinya kenaikan permintaan yang dikhawatirkan berpengaruh pada kenaikan harga,” kata Tjahya kepada Republika.co.id, Ahad (7/4).
Tjahya mengatakan, pekan kedua bulan April hingga pekan pertama Mei mendatang, pihaknya bersama pemerintah daerah dan pelaku usaha barang kebutuhan pokok bakal menggelar rapat koordinasi dan pemantuan lapangan. Adapun penetrasi pasar untuk menjaga stabilitas harga akan dilakukan sejak 27 Mei 2019 hingga 4 Juni 2019.
Sementara ini, kata Tjahya, pihaknya telah memberikan lima instruksi kepada pemerintah daerah untuk menjaga pasokan dan pergerakan harga bahan pokok di tengah masyarakat. Pertama, yakni pemantauan harga dan pasokan di pasar secara intensif agar dapat dilakukan antisipasi dengan cepat ketika terjadi gejolak harga.
Kedua, yakni memetakan jalur rantai distribusi di wilayah masing-masing. Salah satunya dengan mengawal kelancaran pemasukan bahan pokok dari pelabuhan. Ketiga, identifikasi jumlah stok bapok dan ketahanannya.
“Khususnya, untuk pasokan yang ada di pelaku usaha distribusi di wilayah masing-masing sebagai salah satu sumber pasokan saat terjadi kenaikan permintaan. Kita juga meminta masing-masing daerah untuk berkoordinasi dengan Satgas Pangan untuk mencegah spekulan,” ujarnya.
Langkah keempat, yaitu mengawal kelancaran distribusi beras medium milik Perum Bulog di pasar tradisional setiap wilayah. Adapun langkah terakhir, membantu kelancaraan pelaksanaan Rapat Koordinasi Daerah serta penetrasi pasar menjelang puasa.
Tjahya enggan menjelaskan, komoditas apa saja yang tengah menjadi fokus pemerintah menjelang Ramadhan. Namun, kata Tjahya, yang terpenting saat ini dilakukan yakni menjaga ketersediaan stok untuk mengamankan kondisi saat permintaan masyarakat naik signifikan.
Dedy Darmawan Nasution