REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 akan segera dilangsungkan sembilan hari lagi, dan semua sedang gencar melaksanakan kampanye masing-masing. Pemuda PP Muhammadiyah menginginkan agar semua pihak dapat menjauhi kampanye yang provokatif dan memecah belah persatuan.
“Bagi setiap kontestan yang berkampanye, jauhi kampanye yang provokatif, jauhi kampanye yang mengandung SARA dan fitnah,” ujar Ketua Pemuda PP Muhammadiyah, Sunanto, saat dihubungi Republika.co.id, Senin (8/4).
Kampanye, kata dia, sejatinya adalah penyampaian visi dan misi para calon agar masyarakat dapat memahami apa yang akan mereka pilih untuk menentukan masa depan mereka. Sehingga kampanye harus disampaikan dengan damai dan sejuk, serta mengikuti aturan perundang-undangan.
“Semua pihak harus bisa menjaga etika dan toleransi, kemudian pihak keamanan juga bisa menjaga keamanan yang menjadi tugas mereka,” kata pria yang akrab disapa Cak Nanto itu.
Baik TNI maupun Polri, kata dia, harus bekerja secara profesional dan menjaga integritasnya maupun indepedensinya, agar Pemilu benar-benar berhasil baik dari proses maupun substansinya.