REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Banjir akibat luapan sungai Cimanuk di Kabupaten Indramayu makin meluas, Senin (8/4) sore. Tak hanya menggenangi rumah warga, banjir juga merendam jalan provinsi yang menghubungkan Kecamatan Indramayu – Kecamatan Jatibarang.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id sekitar pukul 17.00 WIB, jalan provinsi mulai terendam sejak jalan raya Desa Pekandangan Jaya – Desa Dukuh – Desa Plumbon sepanjang kurang lebih satu kilometer. Banjir merendam ruas jalan di kedua jalur, baik dari arah Indramayu Kota menuju Jatibarang maupun sebaliknya, dengan ketinggian sekitar 30 sentimeter.
Petugas Satlantas Polres Indramayu pun menutup jalan tersebut di kedua jalurnya. Penutupan mulai dari Simpang Lima hingga Kebulen, Kecamatan Jatibarang.
‘’Kendaraan dialihkan ke jalan lainnya,’’ kata Kasat Lantas Polres Indramayu, AKP Asep Nugraha, saat ditemui di lokasi banjir.
Namun, tak sedikit penumpang angkutan umum yang memilih turun dari kendaraan karena tak mau memutar jalan. Mereka melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.
Sejumlah kendaraan pun memilih menerobos jalan yang terendam banjir. Namun untuk kendaraan kecil seperti sedan, petugas meyakinkan mereka agar memutar arah karena mobil dipastikan akan mogok terendam banjir yang terus meninggi.
Selain itu, ribuan rumah warga di empat desa di Kabupaten Indramayu, terendam banjir, Senin (8/4). Hal itu terjadi akibat meluapnya sungai Cimanuk seiring meningkatnya debit air di hulu sungai tersebut.
Adapun empat desa yang terendam banjir itu, yakni Desa Plumbon, Desa Dukuh dan Desa Pekandangan, Kecamatan Indramayu serta Desa Kenanga, Kecamatan Sindang.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana, mengaku masih mendata jumlah pasti rumah yang terdampak banjir. Pihaknya pun terus memantau titik-titik lokasi, terutama tanggul yang kritis.
Menurut Edi, sungai Cimanuk kini berstatus awas karena debitnya yang terus meninggi. Petugasnya pun telah disiagakan di sejumlah pintu air.
‘’Kami juga sudah mendirikan tenda di depan Balai Desa Plumbon,’’ ujarnya.