Senin 08 Apr 2019 19:26 WIB

Wagub Papua: Korban Banjir Bandang Jangan Takut Makan Ikan

Wagub minta masyarakat jangan terprovokasi yang menyatakan ikan tak layak konsumsi

Sejumlah anak pengungsi banjir bandang Sentani bermain di halaman Kantor Bupati Jayapura yang dijadikan tempat pengungsian di Sentani, Jayapura, Papua, Kamis (21/3/2019).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Sejumlah anak pengungsi banjir bandang Sentani bermain di halaman Kantor Bupati Jayapura yang dijadikan tempat pengungsian di Sentani, Jayapura, Papua, Kamis (21/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal mengimbau korban banjir bandang di Kabupaten Jayapura untuk kembali mengkonsumsi ikan. Ia meminta masyarakat jangan terprovokasi dengan isu-isu yang menyatakan ikan-ikan di Danau Sentani dan sekitarnya tidak layak dikonsumsi.

Menurut Klemen, justru korban banjir harus kembali memenuhi kebutuhan vitamin dan lain sebagainya di dalam tubuh sehingga harus mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti ikan. "Hal ini juga harus diluruskan agar penjual ikan khususnya Mujair dan lain sebagainya dapat kembali mendapat pembeli sehingga pendapatannya tidak turun secara drastis," ujarnya pada Senin (8/4).

Baca Juga

Dia menjelaskan jumlah ikan di Danau Sentani, sungai, dan kali bisa ribuan ekor sehingga tidak akan terdampak dengan kondisi banjir bandang. "Jika masih ada yang trauma memang wajar, namun hal tersebut harus segera kembali normal sehingga konsumsi ikan juga dapat meningkat," imbuh Klemen.

Dia mengatakan pihaknya juga akan menginstruksikan instansi terkait untuk mengecek kondisi perairan. Setelah itu akan diterbitkan surat edaran yang menegaskan ikan yang ada di Kabupaten Jayapura aman untuk dikonsumsi masyarakat.

Sebelumnya, masyarakat Kabupaten Jayapura khususnya para korban banjir bandang diresahkan isu banyaknya ikan di Danau Sentani dan sekitarnya tercemar. Ini karena banyaknya jenazah yang ditemukan pada perairan serta kotornya air danau.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement