REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai karakter pemimpin menentukan martabat bangsa. Ia menyoroti adanya persoalan serius terkait kepemimpinan capres 02 Prabowo Subianto yang cenderung temperamental. Hal itu terlihat dalam berbagai kampanye oleh Prabowo.
"Kata-kata kasar yang keluar dari Pak Prabowo semakin runtuhkan kredibilitas dan martabat pemimpin. Sikap egonya dan tampilannya, elite sekitarnya yang biasa dengan hoaks dan fitnah justru semakin memperburuk keseluruhan tampilan politik yang seharusnya positif dan penuh hal-hal baik," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (9/4).
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (tengah) menyapa pendukung-pendukungnya usai melakukan kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Ahad (7/4).
Ia menilai karakter pemimpin akan ikut menentukan kultur positif di hadapan publik. Hasto mencontohkan capres 01 Joko Widodo sebagai tampilan pemimpin ideal. Jokowi tampil sebagai sosok apa adanya, merakyat, visioner dan selalu bergulat dengan persoalan rakyat sambil terus mengedepankan optimisme. "Maka hal ini menghasilkan kultur bangsa yang bergerak maju dan mengejar prestasi," ujarnya.
Menurutnya, hal itu berbanding terbalik dengan sikap Prabowo. Sebaliknya, Pak Prabowo yang emosional dan sering keluarkan kata-kata yang tidak pantas dan menghadirkan ketakutan, kegelisahan akut serta pesimisme. Ia mengingatkan politik adalah proses kebangsaan yang seharusnya mengorientestasikan hal-hal baik. "Pilpres akhirnya menampilkan kontradiksi karakter dasar pemimpin," ucapnya.