REPUBLIKA.CO.ID, BALEENDAH -- Banjir di tiga kecamatan yaitu Baleendah, Bojongsoang dan Dayeuhkolot masih merendam pemukiman warga, fasilitas umum dan fasilitas sosial, Selasa (9/4). Akses jalan dari arah Moch Toha ke Dayeuhkolot dan ke Baleendah-Banjaran terputus. Kendaraan roda dua dan empat tidak bisa melintas.
Salah seorang warga yang tinggal di Jalan Anggadireja, Kampung Cigado RT 3 RW 9 Kelurahan/ Kecamatan Baleendah, Aman (69), mengeluhkan banjir yang sudah berlangsung hampir satu pekan. Akibat banjir, usaha isi ulang air minum dan suku cadang terganggu.
Ia mengungkapkan, banjir merendam kediamannya setinggi 50 cm sejak beberapa hari terakhir. Dia mengaku meski usaha isi ulang air minum masih bisa berjalan. Namun, pelanggan yang biasa membeli terkena banjir dan kesulitan membeli air.
"Jalan ke pemukiman terendam, jadi susah mau antar galon juga. Yang mau beli juga tidak ada pada ngungsi," ujarnya, Selasa (9/4). Ia mengungkapkan, akibat banjir usaha yang dijalankannya menjadi tidak berjalan.
Dalam kondisi normal Aman bisa menjual 100 galon air isi ulang ditambah dengan penjualan gas tabung. Termasuk untuk suku cadang motor yang dijual.
"Kalau banjir, yang punya usaha di sepanjang Jalan Anggadireja sama-sama sepi. Apalagi di pemukiman warga, genangan air mulai 50 cm sampai 2 meter," katanya. Aman merasa banjir di Kabupaten Bandung terus meluas dan semakin parah.
Sementara itu, warga lainnya di Dayeuhkolot, Dani, berharap agar permasalahan banjir bisa segera diselesaikan. Sebab banyak kerugian yang dialami oleh masyarakat.