REPUBLIKA.CO.ID, CIUDAD JUAREZ -- Isel Rojas meredam impiannya meninggalkan Kuba ketika AS mengakhiri kebijakan imigrasinya untuk warga pulau tersebut. Setelah menyaksikan di televisi karavan dari Amerika Tengah bergerak menuju Amerika Utara, ia mulai melihat jalur baru.
Pada satu pagi di Januari, ia terbangun dan memberitahu istrinya ia akhirnya siap. Lima belas hari kemudian, ia pun berangkat.
"Jika mereka bisa melakukannya, mengapa kita tidak bisa?" demikian pertanyaan Rojas (48), yang bekerja di sektor pertanian di Kota Holguin di bagian timur Kuba, dikutip dari Reuters, Selasa pagi (8/4).
Ia mengenang gambar banyak pemuda dan keluarga yang melakukan perjalanan dalam kelompok ke perbatasan Meksiko-AS. Rojas sekarang menunggu permohonan suaka AS di Kota Ciudad Juarez di perbatasan Meksiko, yang telah menjadi daya tarik kuat bagi migran Kuba.