Selasa 09 Apr 2019 18:12 WIB

Banjir Cimanuk Meluas, Indramayu Tetapkan Status Darurat

Ada 12 kelurahan di lima kecamatan yang tergenang banjir Cimanuk.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Indira Rezkisari
Luapan sungai Cimanuk merendam ribuan rumah warga di empat desa di Kabupaten Indramayu, Senin (8/4). Banjir juga membuat jalan provinsi penghubung Kecamatan Indramayu - Kecamatan Jatibarang ditutup karena terendam.
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Luapan sungai Cimanuk merendam ribuan rumah warga di empat desa di Kabupaten Indramayu, Senin (8/4). Banjir juga membuat jalan provinsi penghubung Kecamatan Indramayu - Kecamatan Jatibarang ditutup karena terendam.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Bupati Indramayu, Supendi, menetapkan status darurat untuk bencana banjir akibat luapan sungai Cimanuk yang menyergap sejumlah wilayah di Kabupaten Indramayu. Dia meminta agar pengelola Bendung Rentang menurunkan debit air yang digelontorkan ke sungai tersebut untuk mengurangi banjir yang semakin meluas.

‘’Statusnya darurat,’’ ujar Supendi, Selasa (9/4). Supendi mengatakan, penetapan status darurat itu dikarenakan banjir sudah semakin meluas. Hiingga kini, tercatat ada 12 desa/kelurahan yang tersebar di lima kecamatan yang tergenang banjir luapan sungai Cimanuk.

Baca Juga

Untuk mengatasi kondisi itu, Supendi mengaku telah meminta secara langsung kepada pengelola Bendung Rentang di Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, agar mengurangi gelontoran air yang mengarah ke sungai Cimanuk. Menurutnya, dari Bendung Rentang, air bisa juga dibagi ke Saluran Induk (SI) Sindupraja dan SI Cipelang.

‘’Jangan semuanya digelontorkan ke sungai Cimanuk,’’ tegas Supendi.

Supendi mengatakan, penggelontoran debit air yang tinggi ke sungai Cimanuk akhirnya membuat air meluap ke sejumlah desa yang terletak di pinggir DAS Cimanuk. Selain itu, kondisi tersebut juga berbahaya mengingat adanya empat titik tanggul kritis mulai dari Bangkir hingga Waledan.

‘’Kalau debit airnya terlalu besar, khawatir tanggul kritis itu akan jebol,’’ tukas Supendi.

Supendi menambahkan, Pemkab Indramayu sudah mendirikan dapur umum dan menyiapkan alat berat untuk mengantisipasi jebolnya tanggul sungai Cimanuk. Dia pun sudah memerintahkan Puskesmas di wilayah banjir untuk selalu siap melayani warga.

‘’Warga harus waspada, namun tetap tenang,’’ kata Supendi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement