REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Ketua Badan Pengawas dan Disiplin (BPD) Partai Gerindra Bambang Kristiono menyampaikan agenda calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Uno di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Selasa (9/4), berlangsung lancar dan meriah. Dua kegiatan Sandiaga, diawali dengan silaturahim bersama para tokoh agama hingga budayawan di Restoran Ujung Landasan, Lombok Barat, dan menjadi pembicara dalam Lombok Young Enterpreneur Summit (YES) 2019 di Lombok City Center, Lombok Barat.
"Saya ingin para tokoh NTB itu ditempatkan pada posisi yang aman dan nyaman. Pikiran saya keamanan, kenyamanan, dan keselamatan para orang tua kita adalah prioritas utama, dan alhamdulillah telah berjalan dengan baik dan lancar," ujar Bambang Restoran Ujung Landasan, Lombok Barat, NTB, Selasa (9/4).
Bambang mengatakan, sambutan warga NTB dirasakan Sandiaga sejak mendarat di Bandara Internasional Lombok sampai menuju tempat acara. Bambang menilai, antusiasme warga membuktikan dukungan warga NTB terhadap Prabowo-Sandiaga.
"Ini masyarakat dari Bumi Gora (julukan Provinsi NTB) rumah dari para loyalis sejati pasangan 02," kata Bambang.
Selain menyampaikan orasi politik, Sandiaga juga berdialog. Beragam keluhan serta harapan disampaikan para tamu undangan. Sekretaris Fraksi PKS di DPRD NTB, Lalu Patimura, berharap Sandiaga dapat menguatkan mentalitas para generasi milenial menghadapi revolusi industri 4.0.
Ada juga Saidi, ayah dari dari Imran Sasmi (19) yang ditangkap tim karena dituduh menghina Presiden Jokowi dalam akun Facebook-nya pada awal tahun. "Saya bapaknya Imran yang kena UU ITE, harapan kami semoga anak saya bisa dibebaskan, harapan kami supaya hisa dibebaskan, itu saja permintaan saya," ujar Saidi.
Tuan Guru dari Lombok Timur, Ishak Abdul Gani, meminta Prabowo-Sandi meliburkan sekolah pada bulan suci Ramadhan. Sementara dalang wayang kulit Lombok, Lalu Nasip, menyampaikan curahan hatinya kepada Sandiaga atas janji pemerintahan Jokowi saat ini terhadap dirinya.
"Saya sudah 50 tahun dalang, dijanjikan akan diberikan anugerah budaya, sampai hari ini belum ada, semoga kalau ditakdirkan menjadi wapres, bapak (Sandi) bisa tengahi masalah ini," kata Nasip.
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) NTB Fitri Nugrahaningrum meminta Sandiaga untuk memberikan perhatian kepada para penyandang disabilitas. Selama ini, kata Fitri, para penyandang disabilitas belum mendapatkan perlakuan sebagaimana mestiny dan kerap mendapatkan diskriminasi.
"Kami mohon dan kami hanya ingin disetarakan dengan warga negara lain," pinta Fitri.
Fitri menilai Undang-undang nomor 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas belum cukup mampu memberikan keberpihakan kepada para penyandang disabilitas. Jika terpilih, kata Fitri, Prabowo-Sandiaga memiliki pekerjaan rumah untuk membenahi Undang-undang nomor 8 tahun 2016 yang menurut Fitri, sampai sekarang belum ada peraturan turunan sehingga tidak ada implementasinya.
"Harapan kami kalau Prabowo-Sandi jadi, mohon kami dapat perhatian khusus, isu tentang disabilitas dibawa juga di istana karena pemda-pemda di seluruh Indonesia banyak tidak tahu ada undang-undang ini," kata Fitri.
Sandiaga menilai, keluhan dan harapan masyarakat merupakan bukti nyata keinginan besar untuk suatu perubahan. "Masyarakat pada dasarnya semua ingin kedamaian dan dalam hatinya ingin perubahan," kata Sandiaga.
Sandiaga menjamin akan meliburkan sekolah pada Ramadhan jika menang pada Pilpres 2019. Menurut Sandiaga, libur saat ramadhan dimaksudkan memberikan peningkatan kualitas iman dan takwa bagi umat Islam. Sementara umat agama lain, kata Sandi, juga bisa mengisi hari libur dengan meningkatkan kualitas keagamaan masing-masing.
Tentang UU ITE, Sandiaga mengaku keprihatinan terhadap kasus yang menimpa Imran. Sandiaga berkomitmen akan merevisi UU ITE yang dinilai kental dengan pasal karet.
"UU ITE dipakai menjerat elemen warga yang kritis. Kritik itu vitamin. Kami komitmen akan revisi UU ITE sehingga pasal karet yang dipakai menjerat seperti yang dialami Irman tidak akan berlanjut," ucap Sandi.
Untuk keluhan penyandang disabilitas, Sandiaga menjanjikan akan menerbitan peraturan turunan dari UU Penyandang Disabilitas pada 100 hari pertama kerja jika menang Pilpres 2019. "Kita tidak ingin terus berikan diskriminasi kepada para penyandang disabilitas," kata Sandi.
Sementara terkait keluhan dalang wayang kulit Lombok, Sandiaga mengaku akan memberikan perhatian terhadap para budayawan. "Negara yang bisa memberikan penghargaan kepada pahlawan budaya itu betul-betul negara yang menjunjung tinggi kebudayaan," ungkap Sandi.