Rabu 10 Apr 2019 05:11 WIB

Dana Stimulan Rumah Rusak Akibat Gempa Sulteng Sudah Cair

Kini dana tersebut ada di rekening BPBD setempat.

Lina berpose di depan rumahnya yang rusak akibat gempa dan tsunami di Lere, Palu, Sulawesi Tengah. (ilustrasi)
Foto: Wahyu Putro/Antara
Lina berpose di depan rumahnya yang rusak akibat gempa dan tsunami di Lere, Palu, Sulawesi Tengah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Gubernur Sulawesi Tengah, H Longki Djanggola menyatakan dana stimulan untuk korban bencana alam gempa bumi, tsunami dan likuefaksi di Provinsi Sulteng yang melanda empat wilayah pada 28 September 2018 dari pemerintah pusat sudah cari. Kini dana tersebut ada di rekening Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) setempat.

"Dana stimulan untuk korban bencana alam di Kota Palu, Kabupaten Donmggala, Sigi dan Parigi Moutong tahap pertama sudah dikirim oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat ke rekening BPBD Sulteng," katanya usai membuka kegiatan Forum Investasi di Palu, Selasa (9/4).

Baca Juga

Gubernur mengatakan jumlah dana stimulan tahap pertama untuk korban bencana alam di empat wilayah diu Provinsi Sulteng yang sudah ditransfer BNPB ke rekening BPBD sebesar Rp 230 miliar. "Itu untuk tahap pertama pencairan," kata dia.

Dana senilai itu, kata gubernur, tidak termasuk dana santunan korban meninggal dunia dan hilang akibat bencana alam tersebut. "Dana yang cair tahap pertama ini semata-mata merupakan dana untuk bangunan rumah warga yang mengalami rusak ringan,sedang dan berat," katanya.

Gubernur Longki mengatakan untuk petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksanaan (juklak) pendistribusian kepada korban belum ada. "Kita tunggu dulu juknis dan juklak penyaluran seperti apa," ujarnya.

Gempa bumi yang terjadi pada 28 September 2018 yang menelan korban jiwa mencapai 4.000-an tersebut berkekuatan 7,4 SR. Gempa menimbulkan tsunami di Teluk Palu dan beberapa desa di Kabupaten Donmggala.

Selain menimbulkan tsunami, juga di beberapa permukiman penduduk di Kota Palu dan Kabupaten Sigi terjadi likuefaksi seperti di Balaroa dan Petobo di wilayah Palu. Sementara di Kabupaten Sigi, lolkasi likuefaksi terjadi di Desa Jono'oge, Kecamatan Sigibiromaru dan Sibalaya di Kecamatan Tanambulava.

Bencana alam yang melanda empat wilayah di Provinsi Sulteng selain menimbulkan ribuan korban jiwa meninggal dunia dan hilang, juga bangunan rumah penduduk, perkantoran, sarana ibadah,rumah sakit, sekolah, jaringan irigasi, listrik, telekomunikasi, jalan, jembatan dan areal pertanian.

Agustina Sapan, salah seorang warga korban gempa bumi di Kota Palu menyambut gembira dana stimulan tahap pertama untuk rumah yang rusak sudah turun dari pusat. "Ya mudah-mudahan saja tidak terlalu lama dana itu disalurkan kepada warga yang rumahnya rusak akibat gempa, tsunami dan likuefaksi," kata dia.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement