Rabu 10 Apr 2019 07:44 WIB

Sejarah Hari Ini: Ribuan Orang Tewas Akibat Gempa Iran 1972

Diperkirakan sebagian besar korban meninggal adalah para wanita dan anak di rumah.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Gempa
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Gempa

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pada 10 April 1972, gempa di Iran selatan menewaskan ribuan orang. Gempa berpusat di kota Ghir di mana 5.300 orang dilaporkan tewas.

Kota terdekat Ghir, Jahrom juga terkena dampak gempa. Getarannya juga terasa di kota kuno Shiraz, 100 mil (160 Km) jauhnya. Ghir adalah sebuah kota pertanian yang sibuk dengan sekitar 7.000 penduduk. Kota itu hancur, bersama dengan hingga 60 desa di sekitarnya.

Baca Juga

Jenderal Mohammad Fazelli, yang bertanggung jawab atas operasi penyelamatan dan bantuan, menghawarirkan akan ada lebih banyak orang yang terkubur di bawah puing-puing. Ketika ditanya berapa banyak, dia berkomentar, "Hanya Tuhan yang tahu."

"Gempa bumi sangat dahsyat dan telah meratakan begitu banyak rumah di 30 desa sehingga perlu waktu berhari-hari untuk mengetahui jumlah korban tewas," kata Gubernur Jenderal Daerah, Manucher Pirouz seperti dikutip BBC History, Rabu (10/4).

Pirouz terbang ke daerah terdampak gempa dengan helikopter tak lama setelah gempa bumi pertama. Ia mengatakan kerusakan yang dia lihat selama penerbangan dua jam di atas pusat gempa.

"Tidak ada satu pun yang tersisa di atas tanah," katanya.

Dia menggambarkan para korban yang terjebak di antara reruntuhan. "Satu berteriak untuk anak-anaknya, satu lagi untuk ayahnya, satu lagi untuk ibunya," katanya.

Gempa mematikan kala itu melanda Iran di pagi hari ketika banyak dari mereka yang tinggal di daerah terpencil, pedesaan sudah dalam perjalanan keluar ke ladang. Diperkirakan sebagian besar dari mereka yang meninggal adalah para wanita dan anak-anak yang tertinggal di rumah sehingga mereka tewas di bawah reruntuhan rumah mereka.

Getaran yang lebih kecil terus mengguncang wilayah itu hampir sepanjang hari, menyebabkan kepanikan di antara mereka yang selamat. Sebagian besar dari mereka yang tidak terbunuh oleh gempa bumi mengungsi di dataran terbuka, tinggal di dekat desa mereka untuk membantu upaya penyelamatan.

Pesawat-pesawat terlihat terbang ke daerah yang dilanda bencana sepanjang hari. Pesawat menjatuhkan makanan, selimut, dan pasokan medis kepada para korban. Dokter dan persediaan medis juga diterbangkan.

Universitas Teheran mengukur guncangan awal gempa ada pada angka 7,1 skala Richter, yang menjadikannya salah satu gempa terkuat dalam sejarah Iran. Gempa terjadi empat tahun setelah gempa terburuk Iran dalam beberapa tahun terakhir ketika sekitar 20 ribu orang meninggal di provinsi utara Khorassan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement