REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bicara tentang Islam di Berlin, tak sepantasnya melupakan kontribusi dan eksistensi umat Islam asal Indonesia yang menetap di sana. Data menunjukkan, pada 2007 jumlah komunitas Indonesia di Berlin mencapai sekitar 2.000 orang. Dari jumlah itu, 1.200 orang di antaranya adalah Muslim.
Angka itu diyakini bakal terus bertambah. Pada 2015 nanti, ketika penduduk Muslim di Berlin diperkirakan meningkat menjadi sekitar 450 ribu orang maka jumlah Muslim dari Indonesia pun akan bertambah menjadi sekitar 1.900 orang.
Bertambahnya jumlah umat, tentu menumbuhkan kebutuhan akan tempat ibadah yang memadai. Itu pun dirasakan oleh Muslim asal Indonesia di Berlin. Keinginan untuk memiliki tempat ibadah berupa masjid akhirnya terwujud pada 1984. Namanya, Masjid Al-Falah.
Menurut wikipedia, inilah satu-satunya masjid yang dibangun dan dikembangkan oleh masyarakat Indonesia di Berlin, lengkap dengan bangunan fisik dan berbagai ke giatannya.
Masjid Al-Falah, seperti tertulis dalam laman iwkz.de, ditujukan bagi seluruh umat Islam, khususnya komunitas Indonesia/Melayu di Berlin. Dirintis pembangunannya oleh para mahasiswa Indonesia, Al- Falah merupakan salah satu dari sekitar 80 masjid di Berlin.
Awalnya, Masjid Al-Falah menggunakan ruangan sebuah apartemen seluas 90 meter persegi di Jalan Melangtongstrasse. Masjid ini terus berkembang dan pada 2006 menjadi sebuah yayasan yang terdaftar resmi di Departemen Kehakiman. Nama nya menjadi Indo ne sisches Weisheits und Kultur zentrume.V. (IWKZ e.V.). Setahun kemudian (2007), Masjid Al-Falah menempati gedung baru di Fel dzeugmeisterstrasse seluas 215 meter persegi.
Dengan semangat membuka diri, Masjid Al-Falah ingin memberikan kontribusi untuk masyara kat Berlin yang lebih luas. Al-Falah pun tergabung dengan jaringan masjid-masjid Berlin di Initiative Berliner Muslime (IBMUS), juga paguyuban lintas budaya dan agama di Buergerplatform Wedding- Moabit. Yang membanggakan, Al-Falah telah dipilih sebagai salah satu wakil umat Islam dalam Ko misi Integrasi Departemen Dalam Negeri Jerman.
Tak hanya Muslim asal Indonesia, Masjid Al-Falah juga memiliki jamaah dari berbagai negara, seperti Jerman, Turki, Brunei, Malaysia, India, Cina, Pakistan, dan negara-negara Arab serta Afrika. Masjid Al-Falah memegang peranan penting sebagai pusat dakwah, pelayanan, silaturahim, pen didikan, ibadah, serta berperan sebagai pusat informasi keislaman.
Masjid inipun menjadi sarana untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada komunitas internasional, baik melalui jalinan kerja sama maupun melalui ragam kegiatan sosial seperti bazar makan an tradisional Indonesia, kegiatan olah raga, dan turut membantu saudara-saudara di Indonesia yang tertimpa bencana dengan menggalang dana bantuan. Al-Falah juga berhubungan baik dengan warga Jerman di sekitar masjid. Ada Open Day setiap tahun, di mana warga Berlin ramai-ramai mengunjungi masjid.