Rabu 10 Apr 2019 12:00 WIB

Ini Cara Kementan Mempercepat Serapan Gabah

Pemerintah mengimbau semua pihak menjaga harga gabah.

Red: EH Ismail
Gabah petani
Foto: Humas Kementan
Gabah petani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah berupaya mempercepat penyerapan gabah petani agar pasokannya terjaga. Hal itu dibicarakan dalam rapat koordinasi serap gabah petani (Sergap) di Kantor Subdivre Jember, Bondowoso pada Selasa (9/4).

"Kita semua mempunyai misi besar untuk mewujudkan ketahanan pangan.  Pertama dari aspek ketersediaan, kedua aspek keterjangkauan, dan ketiga adalah stabilisasi harga dan pasokan," ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Hendriadi.

Pihaknya berkeliling ke wilayah Jember sampai Bondowoso untuk memantau sergap dan harga yang terjadi di lapangan. Pemerintah mengimbau semua pihak menjaga harga gabah. Kalau harga sampai jatuh, petani akan beralih ke komoditas lain. Akibatnya ketersediaan pangan berkurang dan berimplikasi terhadap ketahanan pangan wilayah dan nasional.

Potensi gabah

photo
ilstrasi gabah

Potensi serapan oleh Bulog kepada petani bersumber dari 2 pintu. Pertama dari mitra berupa gabah langsung ke UPGB dan beras tidak langsung dari LUPM. Kedua dari Mitra Bulog berupa gabah (gudang filial) dan beras (gudang Bulog).

Pada tahun 2018 lalu, Bulog Divre Jatim menyerap 1.000 ton beras per hari. Tahun ini diharapkan  bisa naik atau minimal bisa mempertahankan kuantitas yang sudah ada. Bulog Divre Jatim menyatakan bahwa target dan realisasi pengadaan gabah-beras di Jatim belum signifikan. Namun akan terus ditingkatkan.

"Realisasi Jatim sampai 8 April 2019 baru mencapai 10.400 ton, sementara sisa target masih ada 340 ribu yang harus kita kejar sampai Desember 2019," ujar Cecep Anjinandian, Wakadivre Bulog Jatim.

Kepala Bulog Subdivre Jember, Jamaludin juga mengungkapkan optimisme nya dalam serapan gabah/beras ke petani khususnya di wilayah Jember. Serapan gabah di Jember saat ini memang masih rendah. Diangka 109 ton. Namun pihaknya meyakini pekan ini realisasi akan meningkat tajam karena panen sudah melimpah.

Menanggapi hal tersebut, Mitra Bulog dan Perpadi yang hadir menyatakan siap menyetor ribuan ton setara beras bulan April 2019. Terdiri dari  7.000 ton gabah dari UD Samudera,  1.000 setara beras sampai  dari UD Utama, 1.000 ton beras dari UD Bintang Surya, 10.000 ton beras dari ketua Perpadi Jember (Pak Johanes),  500 ton beras dari UD Bintang Timur, dan 1.000 ton beras dari UD Surya.

"Jadi total nya ada tambahan sekitar 18 ribu ton setara beras yang akan masuk di Bulog Subdivre Jember bulan April ini," jelas Jamaludin

Target

Pada kesempatan lain, Kepala Bulog Subdivre Bondowoso, Dwiana Puspitasari menyampaikan bahwa target penyerapan yang ditetapkan sebesar 34 ribu. Namun realisasi saat ini baru 83 ton. Untuk meningkatkan serapan, Mitra Bulog sepakat untuk menyalurkan setara beras sebesar 250 ton terdiri dari 100 ton dr UD Samudera, 150 dari UD Chandra dan Vincent.

Diakhir lawatan ke Jember dan Bondowoso, Kepala Badan Ketahanan Pangan meminta agar Kasubdivre benar-benar menjaga harga di tingkat petani, karena salah satu fungsi Bulog adalah menjaga stabilisasi harga. 

"Saya kira ini luar biasa, Kementan dan Bulog sudah ngeklik dengan turun ke lapangan bersama melakukan percepatan serapan gabah-beras ke petani, sehingga angka 18.250 ton  setara beras yang hari ini Bulog dan Mitra Sepakati diharapkan besok sudah bisa mengalir secara bertahap," pungkas Agung

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement