REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Bos Mercedes Toto Wolff mengatakan, Ferrari adalah tim favorit untuk memenangkan Grand Prix (GP) Cina yang merupakan balapan ke-1000 untuk jet darat (F1). Ia merasakan tingkat kinerja yang tak tertandingi dari mesin Ferrari.
Ferrari mendominasi balapan kedua musim ini di GP Bahrain, tetapi masih menyaksikan Mercedes mencatat kemenangan satu-dua. Charles Leclerc 'dirampok' dari kemenangan perdananya ketika sebuah silinder mesin V6-nya gagal berfungsi tak lama setelah rekan setimnya, Sebastian Vettel, terdegradasi ke urutan bawah.
Mercedes telah diyakinkan sejak tahap awal pengujian pramusim bahwa Ferrari memiliki keunggulan. Wolff percaya ini akan menjadi lebih jelas di Shanghai, sebuah sirkuit yang menampilkan trek lurus panjang yang mendukung mesin kuat.
"Kami berharap mereka kuat di Melbourne setelah apa yang kami lihat dalam hal kecepatan dalam pengujian di Barcelona," kata Wolff dikutip dari laman ESPN, Rabu (10/4) "Jadi Melbourne lebih mengejutkan daripada Bahrain sebenarnya."
Wolff menambahkan, ini bukan hambatan bagi timnya. "Kita harus terbiasa dengan tingkat kinerja ini," jelasnya.
Pekan lalu, Ferrari mengkonfirmasi Leclerc akan mempertahankan mesin yang menyebabkannya menang di Bahrain pada balapan berikutnya. Tim asal Italia Italia itu telah menyelesaikan penyelidikannya terkait masalah mesin.
Sejak digelar tahun 2004 lalu, sejumlah pembalap Ferrari mampu merebut gelar juara di GP Cina. Pada 2004, pembalap asal Brasil Ruben Barrichello meraih juara. Dua tahun kemudian giliran rekan satu tim Barrichello, yakni Michael Schumacher, yang juara di GP Cina 2006.
Tahun 2007 giliran Kimi Raikonen. Sementara pada 2013 Fernando Alonso menjadi pembalap tim kuda jingkrak terakhir yang menaklukkan sirkuit di Shanghai.