Rabu 10 Apr 2019 17:14 WIB

Emil: Door to Door ke Berbagai Negara Datangkan Investasi

Pemprov Jabar telah berdiplomasi membuka peluang kerja sama dengan berbagai negara.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Foto: Republika/Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, meyatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar telah berdiplomasi, membuka peluang kerja sama dengan berbagai negara sahabat. Di antaranya, ia telah bersilaturahim dengan Duta Besar Amerika Serikat, Duta Besar Kanada, Duta Besar Swedia, dan beberapa negara sahabat lainnya. Bahakan, ia pun sempat bersafari, atau melakukan kunjungan kerja ke sejumlah negara Timur Tengah untuk membuka peluang kerja sama di berbagai bidang.

"Dari door to door itulah, investasi dengan nilai yang besar, berpeluang hadir di Jawa Barat," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Rabu (10/4).

Baca Juga

Emil pun, mengajak para pengusaha Kadin untuk turut serta bersama Pemerintah Jawa Barat, menindak lanjuti banyaknya peluang tersebut. Pemprov Jabar pun, akan terus giat mengundang minat investor masuk ke Jawa Barat. Dirinya optimistis, Jabar akan terus menjadi destinasi investasi yang unggul di Indonesia.

"Ini berkat ketersediaan infrastruktur terbaik, seperti bandara ada Husein Sastra Negara (Bandung), BIJB Kertajati (Majalengka), Nusawiru (Pangandaran), juga Bandara di Tasikmalaya dan Sukabumi yang terus dikembangkan," papar Emil.

Selain itu, kata dia, jalan tol strategis, hingga Pelabuhan Patimban di Subang, terus digenjot perkembangannya. Demi lancarnya pergerakan orang dan barang. Jawa Barat juga, terus mendorong hadirnya reformasi peraturan, khususnya terkait dengan percepatan perizinan di Jawa Barat. Adapun salah satu yang Gubernur tawarkan adalah Special Economic Zone, atau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Emil menilai, pembangunan KEK akan menjadi daya tarik besar bagi investor dengan banyaknya insentif dan kemudahan yang ditawarkan. Di antaranya tingkat pajak yang jauh lebih kecil, atau bahkan tidak ada pajak sama sekali. Kemudian, pembangunan infrastruktur di area KEK yang terjamin oleh pemerintah pusat, serta tata koneksi logistik yang lebih baik.

Emil juga menargetkan beberapa titik Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) bisa terwujud di Jabar, yakni di kawasan Sukabumi, Pangandaran, dan segitiga rebana (Cirebon, BIJB Kertajati Majalengka, Pelabuhan Patimban Subang).

"Dubes-dubes sudah pada datang, semua menawarkan kerja sama," kata Emil seraya meminta hal ini menjadi perhatian para pengusaha Kadin.

Emil pun berharap Ketua Umum Kadin Jabar yang baru mampu membawa para pengusaha Jabar bisa bersaing secara global. Emil panggilan Gubernur juga mengajak jajaran Kadin agar menjadi mitra Pemerintah memajukan perekonomian.

"Jajaran Kadin harus kompak. Kami sangat menunggu pelantikan ini, karena saya butuh partner untuk ngabret," katanya.

Tak sampai disitu, Emil pun mengajak Kadin agar membina desa dengan membantu mengembangkan BUMDes. Menurutnya, hal itu sebagai perwujudan Ekonomi pancasila, mewujudkan sila "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia".

"Desa dibela, lingkungan kita dukung, hadir pula ekonomi kewilayanan demi mengurangi ketimpangan," katanya.

Sementara menurut Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jabar 2019- 2024, Tatan Pria Sudjana, yang menggantikan Agung Suryamal Soetisno yang telah habis masa kepengurusan, Kadin siap membangun sinergi dengan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat untuk mewujudkan Jabar Juara Lahir Batin.

Tatan berharap, pelaku usaha Jabar mampu membangun kemandirian, kedaulatan, dan eksistensinya di seluruh kabupaten dan kota di Jawa Barat.

"Kita bersama- sama bahu-membahu bersama seluruh pengurus menjadikan Kadin Jabar Juara Lahir Batin," kata Tatan.

Pelaku usaha di Jabar, kata dia, diharapkan berperan aktif dalam pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Jabar. Dengan begitu, eksistensi Kadin Jabar dapat dirasakan nilai manfaatnya oleh para pelaku usaha, para stakeholder di Jabar, hingga masyarakat luas.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement