Rabu 10 Apr 2019 17:08 WIB

Erdogan Minta Pemilu Diulang di Istanbul

Partai Erdogan kalah di Istanbul dalam pemilu lokal.

Rep: Muhammad Riza Wahyu Pratama/ Red: Nur Aini
Presiden Turki dan pemimpin Partai AKP Turki Recep Tayyip Erdogan dan istrinya Emine menyapa pendukung usai pengumuman hasil pemilu lokal di Ankara, Turki, Senin (1/4).
Foto: AP Photo/Ali Unal
Presiden Turki dan pemimpin Partai AKP Turki Recep Tayyip Erdogan dan istrinya Emine menyapa pendukung usai pengumuman hasil pemilu lokal di Ankara, Turki, Senin (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Partai Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan pemilu ulang digelar di Istanbul. Hal itu dinyatakan setelah sebuah hasil survei (31/3) menunjukkan bahwa Partai Erdogan kalah dari kelompok oposisi, sebagaimana dilansir oleh The Washington Post pada Selasa (9/4).

Pejabat deputi Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) Ali Ihsan Yavuz mengatakan, sebuah pemilu ulang dibutuhkan karena terdapat ketidakberesan pada pemilu pada bulan lalu. Komentar tersebut ditolak oleh Komisi Pemilu Nasional. AKP meminta diadakannya penghitungan ulang secara total pada pemilu Istanbul. Sedangkan, Komisi Pemilu Nasional mengabulkan penghitungan ulang sebagian.

Baca Juga

Keinginan kuat AKP untuk mempertahankan kursi di Istanbul menimbulkan kritik. Hal itu dilihat sebagai upaya merusak proses demokrasi. Masalah tersebut juga menegaskan bahwa Istanbul merupakan wilayah penting bagi Erdogan dan koalisinya. Istanbul adalah kota terbesar serta pusat perekonomian Turki.

 

Erdogan terkenal sejak ia menjadi wali kota Istanbul, pada 1994. Sejak itu, Istanbul dijadikan sebagai sumber kekuatan AKP, khususnya dalam masalah keuangan dan jaringan politik. Di sisi lain, kepemimpinan Erdogan di Istanbul menaikkan nilai tawar partainya. Kekalahan AKP di Istanbul dalam pemilu terakhir diikuti pula dengan kekalahan di kota besar lainnya, seperti di Ibu Kota Ankara. Kekalahan partai tersebut melampaui kesuksesan AKP dalam menarik pemilih selama ini.

Erdogan menganggap pemilu wali kota dan kursi dewan lokal sebagai sebuah masalah penting nasional. Hal itu dikampanyekan kepada kandidat partainya di seluruh Turki.

Pada malam pemilihan, Erdogan mengaku, partainya kalah di Istanbul. Hasilnya menunjukkan, kandidat dari kelompok oposisi, Partai Rakyat Republik (CHP) Ekrem Imamoglu mengalahkan kandidat AKP, Binali Yildrim dengan sekitar 25 ribu suara. Binali Yildrim merupakan mantan perdana menteri.

Akan tetapi, kemudian Erdogan mengatakan, pemilu tersebut tidak sah dan mengatakan kemenangan Imamoglu kurang dari 15 ribu suara setelah penghitungan ulang sebagian. Menurut dia, hal itu terlalu kecil jika dibandingkan dengan ukuran Istanbul. Komisi Pemilu belum mengumumkan hasil final.

Imamoglu mengatakan, tindakan AKP menunjukkan rendahnya sportivitas. Menurut dia, pemilu sudah diawasi secara ketat oleh semua partai peserta pemilu. "Pemilu telah usai, kita tidak akan ditipu, kawan," kata Imamoglu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement