REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, Kiai Maruf Amin mengakui bahwa pada Pilpres 2014 lalu calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto unggul dari Joko Widodo (Jokowi) di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Prabowo-Hatta mendapatkan 368.586 suara, sedangkan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) hanya mendapat 342.249 suara.
Namun, pada Pilpres 2019 ini Kiai Ma'ruf yakin bisa merebut kemenangan itu dari Prabowo. Karena, menurut dia, saat ini keadaannya sudah berbalik. "Ya saya kira itu dulu (Lamongan lumbung suara Prabowo, red). Sekarang sudah tidak lagi," ujar Kiai Ma'ruf saat akan berangkat ke Lamongan dari Bandara Juanda, Sidoarjo, Rabu (10/4) sore.
Untuk memantapkan kemenangan di Lamongan, Kiai Ma'ruf sore ini akan menghadiri acara Apel Akbar Banser se-Lamongan. Kemudian, malam harinya Kiai Ma'ruf akan bersilaturrahim dengan warga Banyubang, Solokuro, Lamongan dalam acara bertajuk "Banyubang Bersholawat bersama Gus Ali Gondrong".
Menurut Kiai Ma'ruf, pada Pilpres kali ini tim kampanye Jokowi-Ma'ruf sudah melakukan konsolidasi untuk memenangkan suara di Lamongan. Di antaranya, melakukan konsolidasi dengan tokoh-tokoh masyarakat, dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU), dan juga dengan sejumlah pimpinan pondok pesantren di Lamongan.
Dengan demikian, Kiai Ma'ruf yakin akan banyak masyarakat Lamongan yang akan mencoblos pasangan Jokowi-Ma'ruf pada 17 April mendatang. "Sudah konsolidasinya semua di sana. Tokoh-tokoh masyarakatnya, NU-nya, pesantrennya, seluruhnyalah, sudah menyatakan dukungan kepada 01," kata Ma'ruf.
Khusus di Jawa Timur, Mantan Rais Aam PBNU ini menargetkan kemenangan minimal 60 persen. Namun, Kiai Ma'ruf berharap bisa meruap suara hingga 75 persen di daerah yang menjadi basis warga NU tersebut. "Di atas 60 lah (targetnya, red). Mudah-mudahan semua Kabupaten menang, kita harapkan seluruh kabupaten di Jawa Timur menang," ucap Mustasyar PBNU ini.
Dalam kunjungannya ke Lamongan ini, Kiai Ma'ruf akan menjelaskan program paslon 01 untuk membangun Indinesia ke arah yang lebih baik. Salain itu, Kiai Ma'ruf juga akan mengajak masyarakat Lamongan tidak percaya terhadap berita-berita bohong atau hoaks yang menyerang Jokowi.
"Yang ketiga, jangan sampai terintimidasi, jangan sampai terintimidasi untuk tidak hadir ke TPS atau dia itu tidak istiqomah, tidak tetap, hatinya berubah, itu yang nanti disampaikan," kata Kiai Ma'ruf.