REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Legenda Chelsea Didier Drogba mengatakan situasi dan kondisi yang tengah dialami Manchester United (MU) saat ini tidak jauh berbeda dengan the Blues saat menjuarai Liga Champions musim 2011/2012. MU bisa mengikuti jejak Chelsea yang mengawali musim dengan tak meyakinkan, namun menjadi juara Liga Champions dengan pelatih yang diangkat di tengah musim.
MU memulai kiprah pada musim 2018/2019 bersama Jose Mourinho dengan buruk. Namun, setelah manajemen klub menunjuk Ole Gunnar Solskjaer sebagai pelatih interim pada Desember lalu kiprah MU kian mengilap. Bahkan mereka sukses melangkah ke babak perempat final Liga Champions.
"Mereka memiliki manajer yang telah memenangkan Liga Champions. Dia (Solskjaer) tahu bagaimana memotivasi pemain. Itu menjadi sesuatu yang berbeda ketika seorang manajer telah bermain di klub yang ia latih sekarang," jelas Drogba sebagaimana dilansir Goal, Rabu (10/4).
Meski demikian, MU saat ini tengah dihadapkan dengan lawan favorit juara Liga Champions, Barcelona. Menanggapi hal tersebut, pesepak bola asal Pantai Gading percaya Alesxis Sanchez dan kolega mampu melewati rintangan tersebut. Terlebih, Solskjaer mampu memberikan suntikan motivasi bagi pasukannya.
"Itulah yang terjadi di antara Di Matteo dan kami pada 2012. Saya melihat sedikit persamaan di mana saat itu kami juga bukan tim unggulan dan menang dengan dramatis. Jadi, itu yang menarik," sambung dia.
Seperti diketahui saat menjadi juara, Chelsea diarsiteki oleh manajer sementara Roberto Di Matteo yang diangkat setelah pemecatan Andre Villas-Boas dari Stamford Bridge.
Akan tetapi, semangat untuk menjuarai Si Kuping Besar tetap membara di benak legiun the Roman Emperor. Drogba bagian penting dalam momen bersejarah tersebut. Ia mencetak gol penyama kedudukan pada laga final kontra Bayern Muenchen di Allianz, Arena. Setelah itu, dia juga yang jadi algojo penentu kemenangan lewat babak adu penalti.