Kamis 11 Apr 2019 01:15 WIB

Musim Kemarau di Yogyakarta Dimulai Akhir April

Awal musim kemarau 2019 di sebagian besar wilayah Yogyakarta mundur.

Kawasan Tugu Yogyakarta.
Foto: Yusuf Assidiq.
Kawasan Tugu Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memprakirakan awal musim kemarau di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta diprakirakan terjadi pada akhir April 2019.

"Gunung Kidul dan Bantul bagian timur akan mengawali musim kemarau di DIY pada dasarian (10 hari) ketiga Bulan April," kata Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Djoko Budiono di Yogyakarta, Rabu (10/4).

Baca Juga

Meski demikian, kata dia, sebagian besar wilayah DIY akan masuk awal musim kemarau secara merata pada dasarian satu sampai dua Mei 2019. "Yang terakhir masuk musim kemarau nanti adalah wilayah Gunung Merapi," kata dia.

Dia mengatakan awal musim kemarau 2019 di sebagian besar wilayah DIY memang mengalami kemunduran dari fase normalnya. "April ini merupakan masa transisi atau pancaroba," kata dia.

Djoko mengatakan pada April, jumlah curah hujan bulanan berkisar 101-300 mm per bulan (kategori menengah). Selanjutnya, pada Mei 2019 jumlah curah hujan mengalami penurunan mencapai 21-100 mm per bulan (kategori rendah).

Dengan melihat kondisi iklim pada April, hujan diprakirakan masih berpeluang muncul sepanjang bulan itu, terutama pada siang hingga sore hari. Mengingat musim kemarau baru dimulai pada akhir April hingga Mei, Djoko berharap para petani, sudah mulai mempersiapkan perencanaan pola tanam, jenis tanaman, dan strategi penanaman yang menyesuaikan kondisi iklim.

"Diharapkan dengan persiapan yang matang maka produktivitas pertanian di Yogyakarta akan meningkat," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement