Kamis 11 Apr 2019 10:03 WIB

KPAI Kunjungi AU, Siswi Korban Perundungan di Pontianak

Siswi korban perundungan masih dirawat di rumah sakit Pontianak.

Ilustrasi Kekerasan Anak
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Kekerasan Anak

REPUBLIKA.CO.ID,  PONTIANAK -- Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto menjenguk korban penganiayaan seorang pelajar SMP di Kota Pontianak berinisial AU. Di mana, hingga saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Promedika Pontianak, Kalimantan Barat.

"Kedatangan KPAI ke rumah sakit ini, tentunya dalam rangka memberikan dukungan moral kepada korban, yang saat ini dalam proses rehab medis," kata Susanto seusai menjenguk dan memberikan moral pada korban penganiayaan di Pontianak, Kamis (11/4).

Baca Juga

Ia berharap, semua pihak juga memberikan dukungan moral kepada yang bersangkutan, dan bisa secepatnya sehat sehingga bisa sekolah sebagai mana mestinya."Ini penting, karena korban membutuhkan dukungan, baik fisikis mau pun sosial. Dan mudah-mudahan ke depannya korban tidak mengalami dampak, baik fisikis mau pun lainnya," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Susanto menambahkan, pihaknya belum bisa memberikan informasi kondisi terakhir korban, karena sedang didampingi oleh pihak orangtuanya."Tentu kita tidak boleh mengganggu, ini prinsip dasarnya, saat yang bersangkutan proses istirahat dan mudah-mudahan cepat sehat," katanya.

Menurut dia, posisi KPAI dalam hal ini adalah melakukan pengawasan secara umum, termasuk pengawasan proses hukum yang sedang berjalan, dan memastikan yang bersangkutan sesegera mungkin mendapatkan rehab secara tuntas.

"Kami juga meminta kepada wali Kota Pontianak atau pemerintah daerah setempat agar hal itu menjadi atensi besar bagi korban dan keluarganya," katanya. Sementara itu, Polresta Pontianak, Rabu malam (10/4), telah menetapkan tiga tersangka terduga kasus penganiayaan tersebut, masing-masing berinisial FA atau Ll, TP atau Ar dan NN atau Ec (siswa SMA).

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement