REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Pada 11 April 1967, hari di mana petugas melakukan penyelamatan terakhir bagi penumpang kapal ferry, Wahine yang mengalami kecelakaan satu hari sebelumnya. History mencatat, petugas penyelamat berupaya menyelamatkan korban selamat terakhir dari kecelakaan kapal feri Wahine.
Feri tersebut terbalik setelah menabrak batu tajam di lepas pantai Wellington, Selandia Baru, satu hari sebelumnya. Sebanyak 51 dari lebih 800 penumpang dan awak di kapal tewas dalam kecelakaan itu.
Wahine dibuat pada 1963 di Skotlandia, namun baru dioperasikan pada 1966 di Selandia Baru. Kapal besar itu bisa menampung 927 penumpang, memiliki panjang 488 kaki dan berat 9.000 ton. Itu adalah salah satu feri terbesar di dunia.
Kapal memulai perjalanan yang terakhir dari 67 perjalanan karirnya pada 9 April di saat yang sama Topan Giselle mendatangkan malapetaka di Selandia Baru. Ketika feri berangkat dari Lyttelton dengan 734 penumpang, para kru percaya bahwa topan itu terlalu jauh untuk menimbulkan bahaya; nahas perjalannya kala itu terbukti merupakan kesalahan fatal. Pagi berikutnya, badai dahsyat, dengan kecepatan angin mendekati 100 mil per jam, tiba ketika Wahine mendekati Wellington Harbour.