REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Liverpool mengecam keras aksi pendukung Chelsea yang menyebut Mohamed Salah adalah seorang pembom. Liverpool meminta pihak yang berwenang segera bertindak dan menegaskan tidak ada tempat di sepak bola bagi fan yang menunjukan fanatisme tercela.
Sebelumnya sebuah rekaman video beredar di media sosial, jelang laga antara Chelsea dan Slavia Praha dalam leg pertama babak perempat final Liga Eropa. Dalam video tersebut menunjukan beberapa fan Chelsea menyanyikan chant yang menghina bintang Liverpool Mohammed Salah. Mereka menyebut Salah adalah seorang pembom.
Warganet kemudian mengecam aksi Islamofobia yang ditunjukan oleh pendukung Chelsea tersebut. Liverpool pun bertindak cepat menanggapi video berisi chant hinaan terhadap pemain bintangnya.
"Video yang beredar secara daring menunjukkan nyanyian diskriminatif keji yang ditujukan pada salah satu pemain kami, tindakan itu (fan Chelsea) berbahaya dan menganggu," ujar pernyataan resmi Liverpool seperti dikutip dari Liverpool Echo, Jumat (12/4).
"Pada musim ini, kami telah melihat pelecehan diskriminatif menjijikan di dalam stadion di Inggris, Eropa dan seluruh dunia. Kami juga menyaksikan banyak serangan kebencian di media sosial. Perilaku ini fanatisme tercela ini perlu dihentikan," tegas Liverpool.
Liverpool meminta pihak yang berwenang untuk menyelidiki kejahatan rasial ini. Liverpool ingin siapapun yang melakukan kejahatan rasial mendapat hukuman tegas.
"Tidak ada tempat untuk perilaku ini dalam sepakbola, tidak ada tempat di dalam masyarakat. kejahatan seperti ini memiliki lebih banyak korban daripada hanya individu yang dituju, dengan demikian tindakan kolektif dan tegas diperlukan untuk mengatasi masalah ini," tegas Liverpool.
Liverpool mengatakan telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan klub Chelsea atas inisiden ini. Liverpool pun mengapresiasi sikap Chelsea yang mengecam dan akan menindak fannya yang terlibat kasus tersebut.