REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aliran modal masuk ke Indonesia terpantau baik pada minggu kedua bulan April melalui surat berharga negara (SBN) dan pasar saham. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara menyampaikan selama bulan April, aliran melalui pasar saham sebesar Rp 3,8 triliun dan SBN sebesar Rp 1,2 triliun.
Sementara sejak awal Januari 2019, aliran dana tercatat Rp 16 triliun melalui pasar saham. Nilai tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang minus Rp 24,9 triliun yang artinya terjadi aliran dana keluar.
"Inflow ini masih bagus, terbukti bahwa kepercayaan pasar masih pada kita," kata Mirza, Jumat (12/4).
Sementara aliran masuk melalui SBN tercatat Rp 75 triliun, jauh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 34,5 triliun. Mirza mengatakan ini adalah indikasi persepsi investor terhadap Indonesia masih tetap positif.
Kepercayaan pasar didorong dari kondisi makro yang juga terkendali. Dari sisi budget anggaran pemerintah juga menunjukan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang terkendali dengan target 1,8 persen untuk 2019.
Apalagi, Mirza menyampaikan neraca perdagangan Indonesia pada bulan Maret diproyeksikan surplus, melanjutkan tren positif pada Februari. Surplus NPI Februari sebesar 330 juta dolar AS merupakan yang pertama kali sejak lima bulan terakhir.