REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung telah merelokasi tempat pemungutan suara (TPS) yang rawan banjir di Kota Bandung. Relokasi itu untuk mengantisipasi terkendalanya proses pemungutan suara diakibatkan bencana banjir.
Ketua KPU Kota Bandung Suharti mengatakan pihaknya sudah memetakan TPS rawan banjir berdasarkan laporan di lapangan. Pihaknya telah mengganti lokasi di beberapa titik TPS.
"TPS rawan banjir memang sudah direlokasi jadi sudah tidak lagi menggunakan yang dipetakan di dalam draft awal. Kita relokasi ke tempat yang sekiranya aman," kata Suharti di Kantor KPU Kota Bandung, Jumat (12/4).
Ia menyebutkan ada beberapa titik yang menjadi lokasi rawan banjir yang telah ditindaklanjuti, di antaranya di wilayah Ujung Berung, Cibiru, dan Mandalajati.
Ia menuturkan TPS yang rawan banjir sudah digeser lokasinya ke daerah sekitarnya yang sekiranya aman. Sehingga dalam pelaksanaannya bisa berjalan lancar tanpa ada kekhawatiran bencana banjir. Terlebih saat ini hujan deras masih kerap terjadi.
"Contoh di Ujung Berung dikhawatirkan kena banjir lagi di situ ada 3 TPS dan direlokasi ke wilayah terdekat lainnya. Misalnya tadinya akan menggunakan gedung sekolah yang kemarin terendam (SDN Ajitunggal 106) tapi tidak memungkinkan akhirnya menggunakan lapang yang ada di sekitar lokasi tersebut," tuturnya.
Ia meyakinkan bahwa pihaknya dengan petugas KPPS telah siap mengantisipasi potensi hambatan yang bisa terjadi saat hari pencoblosan pada 17 April mendatang. Ia berharap nantinya pelaksanaan pesta demokrasi bisa berjalan dengan lancar tanpa hambatan.
Ia menambahkan saat ini pihaknya tengah disibukkan dengan tahapan pendistribusian logistik ke kecamatan. Hingga hari ini, tinggal 10 kecamatan lagi yang menunggu pendistribusian logistik.
"Kalau bisa dikatakan 95 persen (persiapan) karena tinggal penggantian surat suara rusak kemarin dan juga surat suara untuk TPS berbasis DPT di 2 rumah sakit," ujarnya.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana yang berada di lokasi untuk memantau kesiapan KPU mengatakan pihaknya juga meminta kewilayahan untuk membantu menyukseskan penyelenggaraan Pemilu 2019. Aparat kewilayahan diminta sigap melaporkan apabila ada hambatan yang terjadi.
"Kita sih serahkan ke aparat kewilayahan untuk mereka mengantisipasi sekecil apapun tadi potensi maslaah. Kita sudah coba atasi, mudah-mudahan ke depan cuaca juga mendukung," ujar Yana.