REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Sejumlah penyakit mulai menyerang warga yang terdampak bencana banjir luapan sungai Cimanuk di Kabupaten Indramayu. Semua fasilitas kesehatan yang ada pun dinyatakan siap melayani para korban bencana tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, mengatakan, jajarannya telah diperintahkan untuk terus memantau penyakit pascabanjir. Dari data yang masuk sementara ini, sejumlah penyakit diketahui menyerang warga korban banjir.
"Penyakit yang paling banyak menyerang korban banjir adalah infeksi saluran napas akut (ISPA), diare, dan dermatitis," kata Deden, Jumat (12/4).
Untuk melayani para korban banjir, Dinas Kesehatan sudah membuka posko di sejumlah titik lokasi selama banjir melanda beberapa hari terakhir. Selain mendirikan posko, semua fasilitas kesehatan pun siap melayani para korban bencana.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Indramayu, Ahmad Bahtiar, menyatakan, pemda sudah membahas penanganan penyakit pasca banjir. Semua puskesmas dan rumah sakit pun sudah diinstruksikan untuk melayani para korban banjir.
"Dinas Kesehatan sudah siap," tukas Bahtiar.
Bahtiar pun bersyukur saat ini banjir sudah surut. Warga yang mengungsi pun sudah kembali ke rumahnya masing-masing.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, banjir telah merendam 19 desa di lima kecamatan di Kabupaten Indramayu. Di belasan desa itu, total ada 8.271 rumah warga yang terendam dengan ketinggian bervariasi. Sedangkan jumlah warga yang terdampak banjir itu mencapai 24.813 jiwa.