Jumat 12 Apr 2019 20:49 WIB

Pemadaman Listrik Hancurkan Industri di Venezuela

Pusat industri di Venezuela kekurangan listrik untuk menjalankan pabrik.

Red: Nur Aini
Warga Venezuela mengantre air bersih dari sebuah truk di Caracas, Venezuela, Rabu (27/3).
Foto: AP Photo/Natacha Pisarenko
Warga Venezuela mengantre air bersih dari sebuah truk di Caracas, Venezuela, Rabu (27/3).

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Pemadaman listrik terbaru di Venezuela memukul pabrik Antonello Lorusso di Kota Valencia yang pernah menjadi pusat industri. 

Selama satu bulan terakhir ini, pemadaman listrik yang tak pernah terjadi di seluruh negeri tersebut melumpuhkan kegiatan pabrik dan bagian lain negeri itu. Pemadaman listrik juga menghentikan pasokan listrik, air, dan layanan telepon seluler untuk jutaan warga Venezuela.

Baca Juga

Pabrik pengepakan milik Lorusso, Distribuidora Marina, sudah berjuang selama bertahun-tahun untuk melalui hiperinflasi, hilangnya pesanan pelanggan, dan hilangnya pegawai. Sekarang keadaan malah bertambah buruk.

Sepanjang Maret, Lorusso mengatakan perusahaannya hanya memproduksi kapasitas hariannya 100 ton gandum dan gula kemasan. Ketika wartawan Reuters mengunjungi pabrik Lorusso pada 8 April, ia sedang menggunakan satu generator untuk mempertahankan satu dari selusin mesin kemasannya memenuhi satu permintaan yang telah ia terima. Listrik telah menyala selama beberapa jam, tapi terlalu lemah untuk mengoperasikan mesin.

"Tak ada keterangan, kami tidak tahu apakah pemadaman akan berlanjut atau tidak," kata Lorusso, yang telah memiliki pabrik itu selama lebih dari 30 tahun. Ia mengatakan pabriknya baru memperoleh listrik untuk satu hari selama pekan sebelumnya.

Listrik kadangkala menyala sejak awal Maret, ketika pemadaman besar pertama menjerumuskan Venezuela ke dalam kegelapan selama satu pekan. Para ahli listrik dan oposisi telah menyebut pemerintah tak mampu mempertahankan pembangkit listrik nasional. Presiden Nicolas Maduro telah menuduh oposisi Pemerintah AS melakukan sabotase.

Industri Venezuela telah lumpuh selama enam tahun resesi, yang telah memangkas separuh kemampuan ekonominya. Kebanyakan yang tersisa berada di luar Ibu Kota Venezuela, Karakas, satu-satunya kota besar yang tidak dimasukkan oleh Pemerintah Maduro ke dalam rencana penjatahan listrik yang dimaksudkan untuk membatasi beban pada sistem itu.

Di Valencia, beberapa perusahaan multinasional seperti Nestle dan Ford Motor Co masih bertahan. Tapi perhimpunan pengusaha regional menyatakan sejumlah perusahaan yang berpusat di sana telah merosot jadi 10 dari 5.000 perusahaan yang ada dua dasawarsa lalu, ketika pendahulu Maduro, Hugo Chavez, menjadi presiden.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement