REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei Lembaga Arus Survei Indonesia (ASI) menyimpulkan mayoritas pemilih capres 01 Jokowi – KH Ma’ruf Amin adalah kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Mereka adalah Muslim yang tersebar di kota dan desa di seluruh Indonesia.
Pada Laporan Survei Nasional terkait Peta Elektoral Pemilih Muslim pada Pemilihan Presiden, yang digelar Arus Survei Indonesia (ASI), terungkap bahwa elektabilitas Paslon 01 Jokowi-Maruf Amin masih unggul dibanding Paslin 02 Prabowo-Sandi.
Dalam hitungan ASI, elektabilitas Capres-Cawapres dengan simulasi kertas suara, pasangan Jokowi-Maruf Amin mendapat 52,4 persen suara. Sedangkan Prabowo 38,9 persen, dan yang tidak menjawab 8,8 persen.
Direktur Eksekutif ASI Ali Rifan mengungkapkan, dari angka 52,4 persen tersebut, pemilih terbesarnya berasal dari massa NU. "Mereka mendominasi jumlah pemilih untuk Paslon 01 Jokowi-Maruf Amin. Ini tampak jelas pada peta elektabilitas Capres-Cawapres utk pemilih Muslim," kata Ali Rifan pada acara Rilis Survei Nasional "Peta Elektoral Pemilih Muslim" di Jakarta, Jumat (12/4).
Lebih rinci, Ali Rifan menjelaskan, untuk peta elektabilitas capres-cawapres berdasarkan strong voter dan swing voters, Jokowi-Maruf juga masih unggul dibanding Prabowo-Sandi. Untuk strong voters, Jokowi-Maruf mendapat 53,5 persen, Sedangkan Prabowo-Sandi hanya 36,2 persen. "Pada swing voters, Jokowi-Maruf sebesar 47,5 persen dan Prabowo-Sandi 32,7 persen.
Ali Rifan menjelaskan, dilihat dari pemilih Ormas Islam, strong voters pada Ormas NU untuk Paslon 01 Jokowi-Maruf sebanyak 53,7 persen, sedangkan Muhammadiyah hanya 4,4,1 persen. Adapun FPI dan HTI 0 persen.
Sebaliknya Strong Voters untuk Paslon 02 Prabowo-Sandi, pada Ormas NU hanya 27,6 persen. Sedangkan Muhammadiyah 7,1 persen, dan FPI 1,6 persen, serta HTI 0,2 persen.
Sementara itu, untuk swing voters, pemilih NU untuk Jokowi-Maruf sebesar 52,1 persen, Muhammadiyah 6,2 persen, serta HTI dan FPI masing-masing 0,5 persen. Sedangkan swing voter pemilih NU untuk Prabowo-Sandi hanya 27,8 persen, Muhammadiyah 3,2 persen, FPI 1,3 persen dan HTI 0,6 persen.
Ali Rifan menjelaskan, temuan ASI itu berdasarkan survei yang digelar dari tanggal 5 sampai 10 April 2019 dengan wilayah pelaksanaan survei di 34 provinsi. "Seperti biasa, kami gunakan metode multistage random sampling dengan jumlah responden 2.100 responden. Margin of error lebih kurang 2,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen," jelasnya.