REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Pertandingan kompetisi papan atas Liga Belgia antara Standard Liege dan Anderlecht, Jumat (12/4) waktu setempat, terpaksa dihentikan. Setelah berlangsung selama setengah jam, fan Anderlecht rusuh dan melemparkan kembang api dan benda-benda lainnya ke lapangan.
Standard sedang memimpin 2-0 atas Liege ketika wasit menghentikan pertandingan setelah berjalan selama 32 menit. Sebelumnya, para pemain pun sempat dipaksa keluar lapangan dua kali.
"Pertandingan pasti dihentikan karena perilaku pendukung RSC Anderlecht," kata Standard dalam akun Twitter-nya, Sabtu (13/4).
Otoritas kompetisi Liga Belgia menyesalkan berakhirnya pertandingan secara dini dan memastikan akan ada sanksi serta penyelidikan oleh jaksa federal. Di bawah peraturan Belgia, sanksi bisa mencakup kalah pertandingan 5-0, denda, dan kemungkinan harus memainkan pertandingan di stadion tertutup tanpa suporter.
Anderlecht juga bakal kehilangan tiga pertandingan sebelumnya pada playoff hingga saat ini karena para pendukungnya menyatakan kekecewaan akhir pekan lalu setelah kalah 1-2 di kandang oleh Antwerp dengan menyerukan agar memecat ketua klub. Beberapa pendukung juga bentrok dengan polisi.
Klub yang berbasis di Brussels mengatakan di akun Twitter bahwa klub menyesali apa yang telah terjadi Jumat itu. "Dewan RSC Anderlecht sangat mengutuk perilaku malam itu. Ini benar-benar tidak dapat ditoleransi untuk sepak bola."