REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Persebaya Surabaya, Djajang Nurdjaman, mengaku kecewa timnya menyerah dengan skor 0-2 dari Arema FC pada final kedua Piala Presiden 2019, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jumat (12/4) malam. Kekalahan tersebut merupakan yang pertama diderita Bajul Ijo sepanjang ajang pramusim ini berlangsung.
"Dengan kekalahan ini, kami praktis hanya menjadi nomor dua dan ini satu-satunya kekalahan di Piala Presiden. Hanya sayangnya kekalahan ini diderita di laga yang sangat menentukan dan sangat diinginkan untuk memenangkan pertandingan," kata pria yang kerap disapa Djanur itu, Jumat (12/4), dikutip dari laman resmi PSSI.
Pada leg pertama yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, 09 April lalu, Persebaya Surabaya berhasil menahan imbang kubu tamu dengan skor 2-2. Sayangnya, di pertemuan kedua, tim asuhan Djanur tak jauh lebih baik. Singo Edan pun meraih gelar juara kedua kalinya pada ajang pramusim ini.
Meski gagal mengulangi pencapaian empat tahun lalu bersama Persib Bandung yang diantarkan menjadi juara, Djanur tetap memberikan selamat kepada kubu Arema. Juru taktik asal Majalengka, Jawa Barat, tersebut tak segan memuji ketangguhan Hamka Hamzah dan kawan-kawan. Terutama di partai kedua yang berlangsung di depan pendukung Arema.
"Selamat kepada Arema yang menjuarai Piala Presiden keempat di tahun 2019. Mereka memperlihatkan perkembangan permainan dari delapan besar sampai ke sini (final) dan saya pikir Arema layak menjadi juara," jelas Djanur.