REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi meyakini tren pasangan capres-cawapres nomor urut 02 terus mengalami peningkatan pasca ejumlah kampanye dan munculnya dukungan dari beberapa tokoh. BPN juga tak menghiraukan kendati survei teranyar dari Poltracking Indonesia memprediksi pasangan Jokowi-Ma'ruf bakal menang di Pilpres dengan 54.5 persen mengungguli Prabowo-Sandi 45.5 persen.
“Mengenai soal tren membaca survei dari lembaga survei, ternyata gambarannya sangat menggembirakan bahwa tren dan PAS sebetulnya menunjukan tren yang meningkat secara signifikan. Ada yang menyebut 30 persen, sekarang poltreking menyebut diatasnya 45 persen. Sebaliknya 01 trennya relatif stagnan, bahkan beberapa survei turun,” kata juru bicara BPN yang juga Wakil ketua Umum Gerindra Ferry Juliantono di Jakarta pada Sabtu (13/4).
Menurut Ferry ada banyak peristiwa yang dinilai berpengaruh terhadap peningkatan elektabilitas 02. Kendati demikian, banyak dari peristiwa itu tak diperhitungkan lembaga-lembaga survei. Selain peristiwa kampanye terbuka di Gelora Bung Karno dan sejumlah daerah yang dihadiri banyak masa, menurutnya dukungan beberapa tokoh seperti Ustaz Abdul Somad dan Jendral Purnawirawan Gatot Nurmantyo juga memiliki efek signifikan terhadap peningkatan suara Prabowo-Sandi.
“Dukungan UAS sedikit banyaknya itu berpengaruh terhadap dinamika dukungan 02.
Kemarin Gatot juga memberikan dukungan eksplisit 02 menurut kami itu juga berpengaruh,” kata Ferry.
Justru menurut Ferry hasil survei Poltracking menunjukan tren Prabowo-Sandi terus naik. Sebab beberapa lembaga survei lainnya sebelumnya menyebutkan elektabilitas Prabowo Sandi tak mencapai 45.5%.
Survei Poltracking pada predictive model di mana model statistik menjelaskan nilai probabilitas yang digunakan untuk memprediksi arah pemilih yang belum menentukan pilihan atau undecided voters, dihasilkan angka elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 54.5 persen mengungguli Prabowo-Sandi 45.5 persen. Namun menurut Direktur Poltracking Hanta Yuda, jika menurut pada MoE 2.2 persen maka tentang potensi perolehan suara Jokowi-Ma'ruf 52.3 persen hingga 56.7 persen sedang Prabowo-Sandi berkisar 43.3 persen hingga 47.7 persen.
Kendati diprediksi Jokowi-Ma'ruf akan memenangkan kontestasi Pilpres namun menurut Hanta Yuda peluang Prabowo-Sandi masih terbuka lebar. Karenanya masa-masa jelang hari pencoblosan menjadi momen krusial bagi kedua paslon.
“Angka ini menjadi nilai akhir yang diprediksi sesuai dengan hasil rekapitulasi KPU, dimana Jokowi-Maruf diprediksi akan memenangi pertarungan. Namun bukan berarti kesempatan Prabowo-Sandi memenangi pilpres tertutup, masih terbuka kesempatan memenangi pilpres di sisa masa waktu menuju hari H pemilihan,” katanya.
Survei Poltracking dilaksanakan pada 1-8 April 2019 secara serempak di 34 Provinsi. Survei menggunakan metode multistage random sampling dalam penarikan sampel. Jumlah sampel dalam survei sebanyak 2000 responden dengan margin of eror plus minus 2.2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.