REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM -- Setidaknya 16 warga Sudan tewas akibat tertembak peluru nyasar saat melakukan demonstrasi pada Kamis dan Jumat lalu. Setelah presiden Omar al-Bashir mengundurkan diri dari jabatannya, rakyat di sana tetap melanjutkan aksi protesnya untuk menuntut pembentukan pemerintahan sipil.
“Setidaknya 16 orang tewas dan 20 lainnya terluka oleh peluru nyasar pada protes dan aksi duduk pada Kamis dan Jumat,” kata seorang juru bicara kepolisian Sudan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (13/4), dilaporkan laman Aljazirah.
Kendati demikian, aksi demonstrasi yang dilakukan warga Sudan berhasil membuat kepala dewan transisi Jenderal Awad Ibn Auf mengundurkan diri dari jabatannya. Setelah presiden Omar al-Bashir dilengserkan pada Kamis (11/4), militer Sudan mengambil alih pemerintahan dengan membentuk dewan transisi.