REPUBLIKA.CO.ID, CHATAN -- Seorang personel Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) dan wanita Jepang ditemukan tewas di apartemennya di Okinawa, Jepang, Sabtu (13/4) waktu setempat. Pria berusia 31 tahun dan wanita usia sekitar 41 tahun itu memiliki luka senjata tajam sehingga polisi meyakini luka tusuk penyebab kematian keduanya.
"Ada seorang anak selamat dan sudah kami amankan. Ia merupakan anak dari korban yang menghubungi kerabat kemudian meneruskan informasi kepada kepolisian sekitar pagi hari," kata pihak berwenang Okinawa dilansir CNN, Ahad (14/4).
Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Takeo Akiba menduga insiden tersebut merupakan aksi saling bunuh diri. Pertama sang pelaut membunuh istrinya, kemudian ia menusuk dirinya sendiri.
Hingga kini kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan. Pihak berwenang tidak diizinkan untuk memberikan nama para korban. Pelaut itu merupakan bagian dari Divisi Marinir AS III, yang berbasis di Okinawa. Para pemimpin Korps Marinir AS mengatakan, telah mengetahui kabar kematian anggotanya. Pihak AS juga mendukung penyelidikan yang tengah berlangsung.
"Ini adalah sebuah tragedi dan kami mendukung penuh untuk penyelidikan atas kasus ini. Akan ada lebih banyak informasi yang akan datang saat penyelidikan berlangsung," kata Divisi Marinir III dalam sebuah pernyataan.
Sementara, Duta Besar AS untuk Jepang William Hagerty menyatakan penyesalan mendalam atas tewasnya pelaut AS. Ia menjanjikan kerja sama penuh untuk penyelidikan menyeluruh.