Ahad 14 Apr 2019 11:51 WIB

Satu Orang Tewas dalam Penembakan di Melbourne

Sampai saat ini belum ada yang ditangkap dalam penembakan di Melbourne.

Rep: Lintar Satria/ Red: Indira Rezkisari
Kepolisian Victoria di lokasi penembakan di luar kelab malam Love Machine di Melbourne, Australia, Ahad (14/4). Empat orang terkena tembakan, seorang diantaranya tewas.
Foto: EPA
Kepolisian Victoria di lokasi penembakan di luar kelab malam Love Machine di Melbourne, Australia, Ahad (14/4). Empat orang terkena tembakan, seorang diantaranya tewas.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Satu orang tewas, satu orang lagi dalam kondisi kritis, dan dua orang lainnya terluka dalam penembakan yang terjadi luar kelab malam di Melbourne, Australia. Polisi setempat mengatakan tidak ada tanda-tanda penembakan ini bagian sesuatu yang lebih besar.

"Hal seperti ini sangat jarang terjadi dan sampai saat ini tidak ada tanda-tanda menunjukan (penembakan ini) bagian dari agenda yang lebih besar lagi," kata kepala kepolisian Negara Bagian Victoria Andrew Stamper, Ahad (14/4).  

Baca Juga

Polisi mengatakan tembakan dilepaskan dari sebuah mobil ke arah antrian yang berada di luar kelab malam dua lantai Love Machine. Peluru mengenai tiga orang petugas keamanan dan satu orang pelanggan.

Polisi mengimbau siapa saja yang memiliki rekaman video atau informasi untuk memberikan keterangan mereka. Sampai saat ini belum ada yang ditangkap atas peristiwa ini.

Empat orang yang tertembak langsung dilarikan ke rumah sakit. Dua diantaranya dalam kondisi kritis. Lalu polisi mengonfirmasi salah satu diantara dua orang itu meninggal dunia.

Mereka sempat menyelidiki apakah mobil SUV Porsche warna hitam yang meninggalkan Love Machine saat kejadian terlibat dalam penembakan tersebut. Tapi polisi menemukan mobil itu sudah terbakar.

"Kebanjiran  telepon dan pesan dari kalian semua, tidak ada apa pun kecuali cinta untuk kalian semua, apa yang terjadi kemarin malam sangat tidak pantas dan menghancurkan, untuk sebagian dari Anda ada di malam itu, keluarga Love Machine kehilangan jiwa yang indah hari ini," kata pemilik Love Machine Steve Yousif.

Kekerasan dengan senjata api sangat jarang terjadi di Australia. Mereka telah memperketat kepemilikan senjata sejak penembakan massal yang menewaskan 35 orang di Tasmania pada tahun 1996 lalu, dilansir dari AP, Ahad (14/4).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement